KENDAL – Budi Riyanto (17) warga Kelurahan Ketapang Kecamatan Kendal dan tiga temanya dianiaya Belanda orang orang tak dikenal. Mereka dianiaya sekolompok orang tidak dikenal di belakang Stasiun Weleri, Kamis (12/04/2018) sore. Akibatnya, pemuda yang masih duduk di bangku sekolah SMK kelas 10 ini, mengalami luka lebam dibagian punggung. Hingga Jumat (13/04/2018) Budi Rianto, kondisinya masih lemas dan dirawat di Puskesmas Brangsong.
Ditemui di Puskesmas Brangsong Budi Rianto mengatakan, sekitar pukul 17.00 WIB (22/04/2018) sore, korban masih mengenakan seragam sekolah bersama dengan tiga orang temannya hendak pergi ke wilayah Gemuh. Sesampainya di tengah jalan sudah masuk wilayah Gemuh tiba- tiba sepuluh pemuda dengan mengendarai motor mencegatnya.
Karena takut, korban bersama dengan tiga temannya turun dari sepeda motor yang dikendarainya. Namun sial, sepuluh pemuda itu mengajak keempat korban ke wilayah Weleri tepatnya di belakang Stasiun korban dianiaya dengan menggunakan rantai.”Saya disabet dengan menggunakan rantai,” ujarnya.
Dirinya mengaku beruntung, karena saat dianiaya ini, warga sekitar mengetahuinya dan mengamankan keempat korban ke rumah warga.”Namun karena kepala saya pusing dan punggungnya penuh luka lebam,saya dilarikan ke puskesmas untuk menjalani perawatan,” akunya.
Korban mengaku belum melaporkan kasus ini ke polisi, karena belum bisa berkoordinasi kepada ketiga temannya di Weleri.”Saya belum melaporkan masalah ini ke polisi,karena masih dirawat dan belum berkoordinasi dngan tiga teman saya,” jelasnya. Kapolsek Weleri AKP Abdullah Umar mngatakan, pihaknya mendapat kabar akan ada tawuran SMK Bhina Utama dengan SMK 3 Muhammadiyah Weler. Polisi masih monitor kebenaran informasi itu. Kapolsek menjelaskan, mungkin ada hubungannya kasusnya penganiayaan Budi Tianto yang terjadi di belakang Stasiun Weleri, kemarin. Dikatakan, Jumat (13/04/2018) pihaknya mendapat informasi akan ada tawuran.”Kami masih monitor dan mengantiasipasi agar tawuran tidak sampai terjadi,” jelasnya. (AU/1)