KENDAL – Semangat seorang siswa sekolah menengah atas di kendal jawa tengah patut diacungi jempol. Meski kaki patah akibat kecelakaan, Alam Rustam Listyanto siswa SMA Muhammadiyah empat kendal tetap ikut ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Alam terpaksa diantar jemput mobil ambulance milik PMI cabang kendal, ke sekolah dan harus ditandu naik turun ke lantai dua lantaran tidak bisa berjalan.
Mobil ambulance milik palang merah indonesia cabang kendal ini harus antar jemput alam rustam listiyanto di rumahnya Desa Cepiring, Kecamatan Cepiring menuju tempat pelaksanan Ujian Nasional Berbasis Komputer di Sekolah Menengah Atas (SMA) 04 Kendal satu jam
sebelum pelaksanan UNBK.
Rustam tercatat sebagai peserta unbk di SMA Muhammadiyah 4 Kendal, dan masuk
sesi kedua pukul 10. Petugas PMI Kendal sebelumnya diminta bantuannya, untuk menjemput dan mengantar alam rustam ke sekolah untuk ikut unbk.
Alam Rustam Listyanto sendiri mengalami kecelakaan, dan kaki kanannya patah serta dioperasi. Semangat alam yang ingin sembuh dan ikut unbk, tidak menyurutkan kondisi yang belum sembuh untuk tetap ujian. Alam sendiri memang
tidak mau mengikuti ujian nasional susulan, dan tetap ikut ujian nasional bersama teman-temannya, ujarnya.
Dari rumahnya alam ditandu dan naik ambulance, bersama tim kesehatan pmi kendal. Sesampainya di sekolah, meski
menahan sakit, alam tetap bersemangat dan ditandu menuju ruang komputer yang berada di lantai dua sma muhammadiyah 4 kendal.
Di ruang ujian pihak sekolah sudah menyiapkan tempat duduk yang lebih nyaman, dengan ditambah satu kursi lagi untuk menopang kaki yang patah. Orangtua juga ikut memberi semangat kepada alam, untuk bisa mengikuti ujian nasional
berbasis komputer ini.
Menurut Enny Listyorini, anaknya setelah menjalani operasi akibat kecelakaan sudah bersemangat untuk tetap ikut unbk sesuai jadwal. Bahkan sata menjalani perawatan di rumah sakit, meminta kepada dokter agar sesegera mungkin dioperasi sehingga bisa ikut unbk, tukasnya.
Kepala SMA Muhammadiyah 4 Kendal, Slamet Purwanto menjelaskan tidak ada ruangan khusus untuk alam. Kebetulan tempat duduk alam berada di urutan belakang, sehingga memungkinkan untuk ditambah kursi lain sebagai penopang.
Pihak sekolah mengapresiasi semangat alam yang tetap ikut unbk, meski dengan kondisi yang masih sakit.
Sekolah sendiri sebenarnya bisa meminta alam mengikuti ujian di rumah, namun butuh prosedur yang lebih rumit, Ujarnya.
Alam rustam listiyanto ikut sesi kedua, bersama 50 siswa lainnya dan selama empat hari akan terus diantar petugas
pmi kendal ke sekolah dan kembali ke rumahnya, pungkasnya.(6)