Yunita Duta LIDA Provinsi Jawa Tengah 2018: Jangan Takut akan Kegagalan

0
846
Yunita, salah satu perwakilan Duta LIDA Provinsi Jawa Tengah 2018

Semarang- Ajang pencarian bakat dunia tarik suara di salah satu program unggulan station televisi swasta, yaitu Liga Dangdut Indonesia (LIDA) yang disiarkan secara live setiap malam di Indosiar berhasil mencuri perhatian publik. Pasalnya acara LIDA mengangkat tema menyatukan 34 Provinsi melalui seni dan budaya Indonesia, sangat diminati oleh semua kalangan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, setiap penampilan Duta dari perwakilan masing-masing Kota/Provinsi selalu dihadiri oleh para Gubernur, Bupati bahkan anggota Dewan untuk memberikan dukungan.

Salah satu Duta Provinsi Jawa Tengah yaitu Yunita Dian Pratiwi, dari Desa Mluweh Rt. 05 Rw. 04 Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, menceritakan jatuh bangun saat menuju LIDA. Putri dari pasangan Sumari dan Siti Saerofik mempunyai cita-cita menjadi penyanyi profesional. Buktinya, sebelum menjadi Duta LIDA Jawa Tengah, Yunita sudah mengikuti beberapa kompetisi Dangdut Academi (DA). Mulai dari DA1 sampai DA4, namun usahanya gagal mendapatkan tiket menuju Jakarta.

Dara kelahiran Semarang, 9 Januari 1993 menambahkan, berkat dukungan dan kekuatan dari ayahnya di saat gagal. Dia akhirnya memutuskan untuk bangkit dan semangat berkompetisi kembali. Pada tahun 2018, Indosiar kembali mencari bakat-bakat anak bangsa dalam acara LIDA. Mahasiswi yang sekarang semester akhir di Universitas Darul Ulum Islamic Center (Undaris) Ungaran, bertekad keras untuk mengikutinya. Bermodalkan usaha, doa, serta dukungan orang tua, akhirnya dia bisa masuk 5 besar mewakili Provinsi Jawa Tengah.

Meskipun di Indosiar hanya berkesempatan tampil sekali karena perolehan poling SMS rendah, pustakawati di SD N O2 Kawengen itu, optimis dengan karirnya sebagai penyanyi akan berjalan mulus. Dia berpesan, “Untuk semua remaja khususnya di Jawa Tengah yang memiliki bakat, jangan takut akan kegagalan. ketika kita gagal satu kali, cobalah berteman dengan kegagalan. kita diajarkan bagaimana ikhlas, cara kita menghargai waktu, menggunakan kesempatan dan bagaimana susahnya berjuang. Banggakan orang tua selagi kita bisa”. Jelas Yunita kepada crew suarakeadilan, Minggu (1/04/2018). (AR/7).

Baca juga :  Petani Semarang Kesulitan Pupuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini