Kota Santri Pekalongan Akan Disulap Menjadi Kota Pendidikan

0
337

KAJEN – Demi untuk memajukan dan mencerdaskan masyarakat Kabupaten Pekalongan, Bupati H. Asip Kholbihi, SH, Msi bertekad membangun Kabupaten Pekalongan menjadi kota pendidikan, sebagai alternatif dari Yogyakarta dan Surakarta. Cita-citanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan ini dilakukan berbagai ikhtiar , diantaranya dengan membangun beberapa sarana pendidikan, menyediakan sarana baca termasuk juga membuka kesempatan bagi kader IPNU/IPPNU untuk masuk ke sekolah-sekolah negeri di bawah naungan Kementrian Agama.

Menurut Bupati, dalam upaya memajukan pendidikan masyarakat kabupaten Pekalongan ini ada sasaran jangka pendek yang akan didapatkan yaitu naiknya angka partisipasi kasar dan pertumbuhan ekonomi yang baru. “Ini cita-cita yang sedang saya ikhtiarkan dengan maksimal. Mohon dukungannya! Kabupaten Pekalongan ini sedang bergerak kearah pembangunan yang lebih nyata,” kata Bupati dalam sambutannya saat membuka Konperensi Cabang IPNU/IPPNU Kab. Pekalongan ke 19 di SMP NU dan MA NU Karangdadap-Pekalongan jumat (02/03/2018).

Lebih lanjut Bupati mengajak para Kader NU di Kabupaten Pekalongan untuk bahu membahu membumikan IPNU/IPPNU di seluruh Kabupaten Pekalongan. Ada kaidah yang menurut Bupati sangat relevan ketika harus melanjutkan mandat organisasi. Yang pertama adalah dengan mempertahankan apa yang sudah baik dan yang kedua kita dituntut untuk selalu melakukan dan mengeksplor hal-hal yang baik sambil terus menerus menggali hal-hal baru yang lebih baik. “Kita tidak boleh berhenti karena salah satu misi terbesar kita adalah menjawab dinamika yang terjadi di tingkat pelajar di era sekarang ini,” tambahnya.
Terkait dengan dipersilahkannya IPNU/IPPNU masuk ke sekolah-sekolah negeri dibawah naungan Kemenag, Asip berpesan untuk diingat bahwa tantangannya sangat besar yaitu bagaimana melakukan transformasi organisasi IPNU/IPPNU terhadap kebiasaan yang sudah ada, karena hal yang memang sudah terjadi di sekolah negeri, mereka sudah terbiasa dengan organisasi yang didirikan oleh pemerintah yaitu OSIS. “Hal yang paling penting untuk menjadi bekal kita sebagai kader adalah disamping menguasai khasanah keilmuan keagamaan yang memadai, juga bagaimana kalian meyakinkan mereka bila ada distorsi pemahaman keagamaan yang diluar mainstream kita. Jadi tidak mudah karena era sekarang ini mengenal budaya yang tidak mengenal batas!,” pesannya.
Ditambahkan Bupati bahwa IPNU/IPPNU mempunyai strata yang strategis dan tugas yang luar biasa untuk bisa melakukan transpormasi keilmuan dan keagamaan yang benar yang sesuai dengan kaidah. “Cara ini adalah langkah yang mulia karena disamping untuk melaksanakan pemahaman keagamaan yang benar juga untuk menangkal isu radikal. Mudah-mudahan kader ini kelak akan menjadi orang yang bermanfaat baik ilmu maupun tenaganya. Semoga kita kuat, doakan saja!,” ujarnya.
Sementara itu Pimpinan Wilayah IPNU/IPPNU Jawa Tengah Satria Farhan mengatakan bahwa IPNU/IPPNU adalah organisasi keterpelajaran dibawah jam’iyah Nahdlatul Ulama yang mempunyai tanggungjawab yang besar sebagai pintu gerbang kaderisasi jam’iyah NU. “Kabupaten Pekalongan ini sebagai salah satu barometer IPNU/IPPNU di Jawa Tengah yang kaderisasinya aktif. Alhamdulillah,” tambahnya.
Dibagian lain H. Muslih Khudori menyampaikan dukungannya untuk IPNU/IPPNU bisa masuk ke sekolah-sekolah negeri di kabupaten Pekalongan. “Ini yang sedang kita dorong agar NU bisa masuk ke pendidikan-pendidikan di Jawa tengah. IPNU/IPPNU sebagai organisasi dan kader yang bagus, kalian jangan segan-segan untuk berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Pengurus Cabang NU,” pesannya.
Ketua Pimpinan cabang IPNU Kab. Pekalongan Murtadho menyampaikan rasa terimakasihnya atas sumbangsih pemikiran, motivasi dan nasehat dari Pengurus Cabang pada organisasinya. “Tanggungjawab yang kami emban tidak mudah, tetapi adalah sebuah tantangan, pembelajaran dan proses bagi kami sebagai penerus jamiyah NU untuk mewujudkan cita-cita organisasi oleh para pendahulu kami,” katanya.
Ketua Pimpinan cabang IPPNU Kab. Pekalongan Wasilatul Fadilah menyampaikan bahwa dirinya adalah salah satu pelajar anggota IPPNU yang bertanggungjawab untuk mewujudkan misi dan visi IPPNU yaitu terbentuknya kesempurnaan pelajar putri Indonesia yang bertanggungjawab atas terlaksananya syariat islam ahli sunah wal jamaah serta memiliki komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Kami pelajar putri, bukan berarti tidak dapat berbicara dan berbuat apa-apa, tetapi kami senantiasa belajar bersama sama menuju organisasi yang diharapkan,” ujarnya.
Ketua Panitia Wasilatul Khasanah melaporkan bahwa tema kegiatan Konferensi Cabang Kab. Pekalongan ke 19 ini adalah menjaga tradisi, menguatkan spiritual dan semangat kebangsaan. “Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 1 sampai tanggal 2 Februari 2018 dan diikuti oleh 17 pimpinan anak cabang IPNU/IPPNU dari 154 Pimpinan Ranting IPNU/IPPNU dan 10 Komisi Harian IPNU/IPPNU se Kab. Pekalongan,” jelasnya.(6)

Baca juga :  Wihaji bersama Disdikbud batang Launching Gerakan Penguatan Budi Pekerti

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini