KENDAL – Salah satu keberhasilan program kedaulatan pangan nasional, harus didukung dengan adanya saluran irigasi bagus dan lancar. Namun di Kabupaten Kendal masih banyak yang rusak. Padahal irigasi tersebut sangat dibutuhkan petani untuk mengairi sawahnya. Banyaknya saluran irigasi yang rusak, mengakibatkan petani sering kekurangan air saat kemarau hingga gagal panen.
Kades Pamriyan, Kecamatan Gemuh Samsudin mengatakan, pihaknya banyak mengusulkan adanya bantaun alat pertanian hingga perbaikan saluran irigasi yang rusak kepada Anggota DPR RI H Fadholi, saat acara seminar kebangsaan dengan tema peran masyarakat dan pemerintah desa dalam Pilpres dan pemilu yang demokratis unruk mendapatkan kepala daerah yang bersih dan berwibawa.”Kami susah meng usulkan agar kelompok tani di Kendal bisa mendapatkan bantuan alat pertanian dari mulai tanam hingga panen serta perbaikan saluran irigasi yang rusak,” ujarnya, Senin (26/2/2018) disalah satu rumah makan di Kendal.
Menurut Syamsudin, tidak sedikit petani di desanya yang belum mempunyai alat pertanian yang sesuai harapan. Dikatakan, desanya penggunaan ADD belum menjangkau sektor pertanian. Sehingga dirinya sangat berharap dengan pertemuan ini, bisa membantu petani baik itu untuk pengadaan alat pertanian maupun perbaikan irigasi.”Saat ini dana desa kami masih fokus untuk memperbaiki saluran pembuangan di pemukiman, belum bisa menjangkau pembangunan saluran irigasi pertanian. Untuk itu kami sangat membutuhkan bantuan perbaikan saluran irigasi,” ujarnya.
Hal itu menjadi keprihatinan anggota DPR RI Fadholi. Ia menyampaikan hal itu sesuai menggelar silaturahmi dengan sejumlah kepala desa di Kabupaten Kendal. Fadholi mengatakan, aspirasi dari kepala desa dan pemantauan di lapangan, masih banyak saluran irigasi yang butuh perbaikan baik itu jaringan irigasi tersier maupun sekunder. Irigasi yang rusak perlu segera diperbaiki, karena untuk meningkatkan ketahanan pangan. ‘’Petani tidak akan menghasilkan tanaman yang baik, jika tidak terdapat saluran irigasi yang baik,’’ kata dia.
Anggota Komisi IV DPR RI itu menambahkan, persoalan irigasi banyak dikeluhkan petani dan kepala desa. Pemerintah harus ikut membantu perbaikan irigasi. Sebab petani tidak mungkin bisa dengan sendirinya memperbaiki irigasi yang rusak, termasuk tidak bisa jika semuanya harus di biaya melalui alokasi dana desa. ‘’Penggunaan ADD tidak bisa hanya untuk satu kegiatan. ADD juga harus digunakan untuk kegiatan yang lain, tidak hanya infrastruktut,’’ terangnya.
Sejumlah irigasi di sejumlah kecamatan seperti Gemuh, Pegandon, Cepiring, Boja dan lain sebagainya, sebagian sudah diperbaiki yang bersumber dari aspirasi dirinya. ‘’Beberapa irigasi sudah diperbaiki, tetapi itu belum bisa maksimal, karena baru sebagian kecil,’’ jelasnya. Ditambahkan, pemberian alat pertanian dari tanam hingga panen serta perbaikan jaringan irigasi tersier dan tehnis sangat penting untuk mendukung program pemerintah pusat dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.(1)