KENDAL – Kecelakaan kerja rubuhnya girder jalan tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) di Jakarta Timur, disikapi Pemerintah dengan mengeluarkan Moratorium untuk menghentikan sementara semua pekerjaan jalan layang dan jalan tol.
Namun dari pantauan Suarakeadilan.net pada Rabu (21/2/2018) siang di lokasi Pembangunan Jalan tol Semarang-Batang Seksi 1, Pebatasan Weleri dan Gringsing nampak pekerja masih beraktifitas melakukan pekerjaan. Nampak Proses pemadatan tanah serta membersihkan proyek dari lumpur pasca hujan deras pada Selasa (20/2/2018) malam dilakukan para pekerja proyek.
Seorang pelaksana proyek, Danu menuturkan dirinya belum mendapatkan perintah untuk menghentikan pekerjaan proyek maka dari itu ia tetap meminta pekerja untuk hadir bekerja dan melanjutkan pembangunan sesuai tupoksinya masing-masing. Dikatakan, saat ini pihaknya masih melaksanakan pekerjaan pembangunan pondasi dan pekerjaan bawah. Sedangkan untuk pemasangan girder untuk jalan layang belum dilakukan karangan belum sampai pada tahapan itu pekerjanya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Humas Waskita Seksi 1, Setiawan saat dikonfirmasi menuturkan bahwa saat ini pihaknya menunggu instruksi dari Waskita Pusat mengenai tidak lanjut atas moratorium penghentian proyek. Dikatakan, karena belum ada instruksi menghentikan pekerjaan maka pihaknya tetap bekerja melanjutkan pekerjaan sepeti biasa.”Instruksi untuk menghentikan dari Waskita pusat belum saya terima. Prinsipnya saat ini proyek masih jalan sampai ada instruksi untuk menghentikan pekerjaan secara resmi dari pimpinan,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan saat ini pekerjaan yang dilakukan oleh pihaknya masih pekerjaan bawah (pembangunan pondasi jalan layang dan pemadatatan tanah) belum melakukan pekerjaan atas (pemasangan girder). “Di seksi satu tidak ada masalah rumit yang dihadapi pekerja. Semua proses pembangunan kami juga selalu mengutamankan keamanan dan keselamatan pekerja saat mereka menjalan pekan pekerjaan sehari-hari,” tandasnya.
Penghentian semua proyek itu juga di tujukan semua pembangunan jalan tol yang memiliki pembangunan jalan layang. Hal itu termasuk bagi pembangunan proyek jalan tol Semarang-Batang tepatnya di ruas Kabupaten Kendal. Apabila dihentikan semua pekerjaan proyek pembangunan jalan tol, maka proyek yang ditargetkan sudah didapat digunakan pada tahun 2018 ini terancam molor.(1)