KENDAL – Empat bulan lalu tepatnya 26 Oktober 2017, Sri Atun (26) warga Desa Kalibalik RT 1 RW 4 Kecamatan Banyuputih Kabaten Batang, melahirkan bayi prematur seberat 800 gram di Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Kendal. Dengan perjuangan dan kerja serta kesabaran jajaran perawat hingga dokter spesialis dari RSI Muhammadiyah Kendal kini bayi tersebut tersebut terus berkembang normal dan setelah 3,5 bulan menjalani perawatan sekarang bobotnya meningkat tajam menjadi 2500 gram atau 2,5 kg. Sekarang bayi mungil itu diberi nama Rifan Dian Syahputra (3,5) oleh orang tuanya.
Salah satu perawat yang menangani Rifan, Rahayu Rupiyanti mengatakan, Sri Atun memang melahirkan secara prematur karena usia kehamilan hanya 29 minggu padahal normalnya 38-40 minggu ditangani dr Dewi Laksmi SpA.”Yang bersangkutan melahirkan prematur karena banyak beban pikiran,” ujarnya.
Dikatakan, saat kelahiran mengalami hipotermia atau suhu tubuh dibawah normal yaitu 35,6 derajat Celcius sedangkan rata-rata 36,5-37,5 derajat Celcius.”Semua organ belum matang sehingga harus masuk incibator dan pakai alat bantu nafas,” jelasnya.
Dikatakan, selama perawatan di RSI banyak kesulitan yang di alami perawat mulai dari harus menjaga kehangatan, pasang oksigen pakai dosis tinggi 8 liter per menit. Selain itu, kondisi Bayu juga naik turun bahkan mulai lepas oksigen baru dua hari lalu.”Kesusahan yang dialami petugas karena suhu tidak tentu. Petugas juga memberi minum lewat Orofaring Gastric Tube (OGT) atau selang dilewatkan mulut sampai lambung,” jelasnya.
Sekarang kondisinya bayi bagus beratnya 2,500 gram dan minum sudah pakai dot biasa dan sudah normal. Dijelaskan, selama dirawat di RSI pasien menggunakan BPJS PBI sedangkan kekurangannya yang mencapai puluhan juta ditanggung RSI Muhammadiyah Kendal.
Direktur RSI Muhammadiyah Kendal drg Ibnu Darmawan mengatakan, pihaknya selaku pelaksana kesehatan dari BPJS mempunyai hak dan kewajiban dalam memberikan layanan terhadap paisien. Dalam pembiayaan yang ditetapkan BPJS menimbulkan bertanggung jawab walaupun menciptakan negatif kost namun harus tetap dilaksanakan. Dikatakan, bayi Rifan dirawat dokter mulai dari lahir hingga sekarang kondisinya normal berlangsung selama 3,5 bulan. Diperlukan jiwa besar dokter, perawat dan untuk menangani pasien penuh keikhlasan.”Kami menyampaikan terima kasih kepada dokter dan perawat yang sudah ikhlas merawat pasien walaupun hanya memperoleh jasa kecil tapi mereka melaksanakan tanggung jawab dengan dedikasi yang tinggi,” ujarnya.
Dijelaskan, ini sebagai amal usaha milik Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Kendal melalui RSI yang senantiasa berdakwah bidang kesehatan. Sementara itu orang tua bayi, Sri Atun hanya bisa berterima kasih kepada seluruh jajaran RSI karena sudah merawat anaknya dengan baik.”Selain merawat bayi, saya juga diajari RSI semua mulai menggendong dan merawat bayi yang benar. Saya tidak bisa membalas apa-apa hanya bisa mendoakan semoga semua kebaikan RSI dibalas berlipat oleh Allah SWT,” ujarnya. (1)