KENDAL – Desa Tambaksari Kecamatan Rowosari memang layak disebut sebagai desa berdikari. Pasalnya, sudah puluhan tahun, desa yang satu ini tidak hanya sukses sebagai penghasil lele, nila dan bawal tapi juga aneka pemindangan, pengasinan serta pengasapan. Bahkan, desa yang berada dibawah arsitek Untung Mujiono ST ini merambah sebagai desa penggemukan sapi.
Kades Tambaksari Untung Mujiono mengatakan, kelompok peternak yang beranggota 10 orang di Desa Tambaksari, Abadi Makmur, mengajukan proposal kepada Propinsi Jateng untuk meminta bantuan benih sapi. Hasilnya, kelompok peternak Abadi Makmur mendapatkan bantuan Rp 100 juta dari Program Besa Berdikari Propinsi Jateng di tahun 2016.
Untung menjelaskan, dari banyuan Rp 100 juta, Rp 50 juta dipakai untuk pembelian bibit Sapi dan Rp 50 juta dibelikan untuk pembenihan ikan dan pembesaran gurami.”Dana Rp 50 juta itu dibelikan empat bibit sapi, namun tahun 2017 kami mendapatkan tambahan Rp 50 juta dibelikan sapi 3 yang ukurannya lebih besar. Sementara kelompok peternak patungan membangun kandang menghabiskan dana Rp 5 juta,” jelasnya.
Menurut Untung, sekarang total sapi kelompok peternak Abadi Makmur tujuh ekor, namun belum lama ini dijual satu ekor dan rencana dibelikan satu lagi dan sebagian keuntungannya dibagi untuk anggota kelompok peternak yang merawat sapi selama ini. Dijelaskan, selain itu dari hasil penjualan juga disisihkan 10 persen selanjutnya dikumpulkan untuk ditabung dan setelah nilai banyak akan dibelikan bibit lagi.”Saya berharap nantinya jumlah sapi milik Kelompok Peternak Abadi Makmur terus bertambah sehingga akan semakin meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan warga lain,” jelasnya.
Untung sangat bersyukur, dengan bantuan itu karena sejumlah warganya yang dahulu menganggur kini sudah bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri. Untung menambahkan, penggemukan sapi oleh Kelompok Peternak Abadi Makmur merupakan salah satu unit BUMDes Perwitasari Tambaksari.
Ketua kelompok peternak Abadi Makmur, Kiai Sobirin mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dengan bantuan program desa berdikari yang diberikan Pemprov Jateng. Dikatakan, setelah mendapatkan bantuan itu, anggota kelompok peternak giliran mencarikan pakan sapi. Dijelaskan, dalam sehari semalam membutuhkan lima sak rumput untuk pakan sapi.
Menurut Sobirin, sejak mendapatkan bantuan sampai sekarang pihaknya baru satu kali menjual sapi karena sapi yang dahulu kecil sekarang sudah besar.”Hasilnya sebagian untuk anggota, sebagian untuk pembelian bibit dan 10 persen untuk tabungan setelah banyak kembali dibelikan bibit,” ujarnya. (1)