Batang – Kelangkaan stok gabah dari tangan para petani berimbas pada pengusaha penggilingan padi. Akibat kejadian tersebut, terancam
Gulung tikar, lantaran sudah 2 bulan ini, rice mil berhenti beroperasi. Tidak sedikit yang harus tutup karena tak ada lagi petani yang datang menggilingkan gabahnya, minggu (21/01/2018)
Penantian seorang pemilik rice mil terhadap kedatangan petani untuk menggilingkan gabahnya nampaknya pupus sudah. Pasalnya, sudah hampir 2 bulan ini, tempat peggilingan gabah kering, tidak lagi ada stok yang mengantri di gudang maupun sekitar mesin,
untuk digiling. Mesin yang biasanya beroperasi saat ini sudah tak terdengar lagi suara.
Salah seorang pemilik penggilingan padi di Desa Kebonsari, kecamatan Gringsing, Jawa Tengah saat ditemui, tim liputan suarakeadilan.net mengaku sudah sejak
dua bulan terakhir berhenti beroperasi. Hal itu disebabkan petani yang berada di daerah tersebut sudah tidak memiliki persediaan gabah, akibat gagal panen. Akibatnya iapun harus meliburkan karyawanya. Misalpun ada hanya milik para warga yang masih menyimpan
hasil mengais saat musim panen sebelumnya. Ujar Tunarno, pemilik penggilingan padi.
Akibat sepinya penggilingan padi, selain mengancam gulung tikar tempat usahanya, pemilik rice mil tersebut, terpaksa merumahkan sejumlah karyawanya, lantaran tak mampu lagi membayar akibat sepinya orderan. Puluhan juta omzet pendapatan kotor tiap bulanya, kini
tak lagi bisa dirasakan.(6)