Kendal – Meski baru ditemukan satu kasus di Kendal namun sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Untuk mengantisipasi penularan penyakit ini, ratusan anak-anak usia balita, di sekitar rumah duka pasien difteri M. Rindata Adi Nugraha (4) balita asal RT 3 RW 1 Dusun Sambunganlor Desa Sambungsari, Kecamatan Weleri,Kendal diberi faksi anti difteri.
Teman sekolah dan tetangga korban antri menunggu giliran mendapatkan suntikan vaksin difteri. Pemberian vaksin difteri ini dilakukan, untuk mencegah penyebaran bakteri difteri karena penyakit ini mudah sekali menular lewat udara. Banyak balita yang menangis hsiteris saat disuntik vaksi petugas dari puskemas Weleri. Vaksinasi difteri itu menyusul ditetapkannya kendal sebagai salah satu, daerah kejadian luar biasa difteri setelah seorang warganya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, dr Sri Mulyani SpA mengatakan, setelah menerima kabar ada warganya yang meninggal akibat difteri, petugas melakukan penyelidikan di lapangan. Dari pemeriksaan pasien dan lingkungan,maka perlu dilakukan pencegahan dengan vaksin.
Sasaran vaksin sendiri yakni, balita di sekitar rumah pasien dan teman-teman sekolah, kemarin. Vaksinasi dilakukan di Desa Sambungsari Weleri, dan Paud Penaruban tempat pasien sekolah.“Setelah mendengar ada korban difteri kami langsung membentuk tim dan melakukan investigasi serta imunisasi pada balita di sekitar rumah duka pasien difteri, serta melakukan laporan ke dinkes pusat” kata Sri Mulyani.
Dinas kesehatan sendiri akan mempersiapkan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit, mengantisipasi masuknya pasien penderita difteri ini. Langkah ini dilakukan karena penyebaran bakteri difteri sangat cepat, khususnya melalui udara.
Dikatakan, Ibu yang mengantarkan anaknya vaksin, diberi pengarahan tentang cara menanggulangi penyakit itu, termasuk gejala awal yang timbul dari penyakit ini. Setelah itu satu-per satu anak dan balita disuntik vaksin difteri secara gratis, di Balai desa Sambungsari Weleri.
Vita salah satu orangtua balita mengatakan, anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Namun untuk mencegah tidak terkena difteri, rela antri untuk mendapatkan vaksin ini.
“Selama ini belum di imunisasi tapi sudah di imunisasi di posyandu tapi sudah lama tidak di imunisasi,mudah mudahan tidak kerkena difteri, ”kata Vita. (1)