KENDAL – Festival Al Muttaqin Kaliwungu yang digelar tanggal 1-3 Desember 2017 resmi ditutup dengan pengajian akbar mauludirosul dengan Ali Sodhikin alias Kyai Gondrong. Pengajian yang juga menghadirkan tari sufi ini digelar Minggu (3/12) malam di alun-alun Kaliwungu. Ribuan warga dari sekitar Kaliwungu memadati alun-alun Kaliwungu untuk mendengarkan tausiyah dari Kyai Gondrong dan penampilan pemenang sejumlah lomba.
Dalam tausiyahnya, Kyai Gondrong mengajak untuk meneladani Nabi Muhammad SAW agar hidup lebih berkah. Pengajian berlangsung hingga Senin (4/12) pukul 03.00 WIB dan ribuan warga tetap setia mendengarkan tausiyah hingga selesai.
Ustad Lukmanul Hakim, ketua panitia Festival Al Muttaqin Kaliwungu mengatakan, pengajian ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan mulai dari Pawai Taaruf, lomba rebana, lomba weh-wehan , lomba Teng-tengan, lomba MTQ, lomba karikatur, lomba mewarnai, pentas musik Malaya bershalawat dan banyak lagi. Even yang pertama kali digelar ini merupakan bentuk kepedulian elemen kepemudaan untuk melestarikan tradisi yang ada di Kaliwungu menyambut Maulud Nabi Muhammad SAW.
Menurut Lukmanul Hakim, kegiatan Festival Al Muttaqin Kaliwungu dibuat lebih gebyar dan meriah. Sebelumnya kegiatan ini digelar masjid Al Muttaqin namun dalam skala kecil, kali ini melibatkan seluruh elemen kepemudaan dan masyarakat Kaliwungu dibuat lebih besar dan meriah.
“Insya Allah ini akan menjadi kegiatan tahunan menyambut dan memeriahkan Maulud Nabi Muhammad SAW,” imbuhnya.
Sementara Camat Kaliwungu Dwi Cahyo mengatakan, tradisi khas Kaliwungu menyambut maulud nabi harus terus dilestarikan. “Seperti teng-tengan yang mulai jarang dan langka kita bangkitkan lagi agar kemeriahan waktu dulu kembali ada di saat maulud nabi,” katanya.
Puncak acara dengan penampilan Kyai Gondrong disambut meriah ribuan warga. Dengan mafia shalawatnya, kyai gondrong ini memberikan tausiyah diselingi dengan tarian sufi dan musik. Kyai Gondrong bahkan menyeruakan kebhinekaan dengan tidak memandang perbedaan.“Perbedaan bukan masalah tapi kita yang memasalahkan perbedaan itu,” tegasnya.
Sebelum Kyai Gondrong tampil sejumlah penampilan kesenian tradisional memeriahkan puncak Festival Al Muttaqin 1439 H. Mulai penampilan marching band Gita Nirwana, Drum Blung Kresendo dan rebana. (1)