
Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup parah merasakan dampaknya. Banyak hotel, rumah makan, cafe, tempat hiburan, obyek wisata bahkan tempat ibadah tutup. Kondisi ini tentu berdampak besar bagi sejumlah pelaku ekonomi di Indonesai, salah satu diantaranya peternak mayam petelor.
Salah satu peternak Ayam Petelor, Kendal, H Mastur Darori mengatakan, banyaknya hotel, rumah makan, cafe, tempat hiburan dan obyek wisata yang tutup sangat berdampak pada usahanya. Secara otomatis, permintaan telor ayam petelor yang selama ini tinggi langsung turun drastis. Kondisi ini diperparah dengan harga pakan telor yaitu jagung yang terus naik.’’Harga harga pakan ayam petelor saat ini Rp 6500-6800/Kg, sedangkan harga jual telor di Kandang hanya Rp 15-16 ribu/Kg. Peternak ayam petelur kali ini sangat sulit dan butuh bantuan pemerintah,’’ harapnya.
Untuk itu pihaknya meminta pemerintah bisa menaikkan harga telur sebab jika para peternak gulung tikar ribuan stake holder yang bekera dibidang peternakan akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian mereka.’’Ini kan berbahaya kalau asampai menambah jumlah pengangguran di Indonesia,’’ katanya.
Dijelaskan, untuk mengurangi biaya operasional pihaknya juga mengurangi populasi ayam sekitar 30-40 persen. Bahkan ayam usia 65 minggu sudah di afkir dini. Mastur menambahkan, meski situasi sangat sulit namun pihaknya tidak tega memutus hubungan kerja (PHK) pekerjanya.’’Kami hanya mengurangi populasi dan menjual ayam afkir lebih dini, biar tidak rugi lebih banyak,’’ katanya.
Hal senada juga disampaikan peternak lain, Ismani. Menurutnya, saat ini kondisi peternak ayam petelor sangat terpuruk. Hal itu disebakan karena pakan ayam yaitu jagung pipilan untuk campuran pakan ternak yang biasanya Rp 4000/Kg kini naik menjadi Rp 6000/Kg. Dampak naiknya harga pakan ini, berpengaruh dengan biaya produksi sekitar 70 persen.’’Peternak biasanya menyetok pakan hingga satu bulan namun karena kondisi harga jagung naik maka ia hanya menyetok pakan untuk dua hari saja.’’Saat ini kami sangat menjerit, tolong peemrintah bantu kami, turunkan harga jagung dan naikan harga telor,’’ katanya. Agus Umar