Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi saja. Di Kabupaten Kendal, PAUD KB Apel Merah Desa Wonosari Kecamatan Pegandon, yang berdiri sejak tahun 2008, juga nyaris tutup karena para orang tua tidak mampu membayar SPP yang selama ini menjadi tumpuan satu-satunya sebagai operasional lembaga pendidikan anak-anak tersebut.
Ketua yayasan yang juga seorang motivator, Sunoto SPd memutar otak dengan keras sehingga melakukan gebrakan dengan memulai usaha yang diberi nama Badan Usaha Milik (BUM) PAUD KB Apel Merah.
Sejak pandemi Covid-19, pengelola PAUD KB Apel Merah mulai merintis usaha jual beli beras berukuran 5 Kg yang diberi nama Bunga Desa (Bude).”Awalnya belum banyak yang tertarik membeli beras tersebut namun dengan sejumlah perbaikan kualitas dan kemasan serta nama, sekarang hampir semua wali murid PAUD KB Apel Merah dan warga sekitar langganan beras produksi petani lokal itu.”Alhamdulillah sekarang sudah mulai banyak pesanan, sehingga sebagian hasilnya bisa dimanfaatkan untuk operasional PAUD KB Apel Merah Desa Wonosari,” jelasnya.
Pihaknya berharap, keberadaan BUMPAUD KB Apel Merah Desa Wonosari bisa memotivasi sekolah ataupun lembaga lain untuk membangun usaha dan bangkit bersama di tengah pandemi covid-19.”Dengan memberdayakan PAUD KB Apel Merah Desa Wonosari, secara ekonomi saat ini bisa menutup biaya operasional secara mandiri,” katanya.
Kepala PAUD KB Apel Merah Desa Wonosari, Siti Khotimah SPd mengatakan jumlah siswa saat ini ada 40 dan terbagi menjadi dua kelas. Dikatakan, dengan adanya usaha beras dirintis sejak pandemi Covid-19 ini, pihaknya bersyukur biaya operasional PAUD KB Apel Merah Desa Wonosari sudah tercover.”Alhamdulillah sekarang, justru pengelola malah bisa membangun dan mengembangkan PAUD,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengirim surat ke Pemkab dan DPRD Kendal untuk audiesi agar Bupati dan DPRD mau mensuport usaha mereka dengan langganan beras tersebut untuk dikonsumsi setiap hari.”Kami ingin suport riil dari Pemkab dan DPRD Kendal dengan langganan beras produksi kami ini,” harapnya. (AU/01)