KENDAL – Pasar Weleri, yang merupakan pasar terbesar di Kabupaten Kendal terbakar sekitar pukul 21.45 WIB Kamis malam (12/11/2020). Nyaris seluruh kios baik di lantai satu dan dua ludes tak tersisa. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun dugaan sementara akibat konsleting listrik. Akibat kebakaran, kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.
Sudah puluhan mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Kendal, Semarang dan Batang di kerahkan untuk memadamkan api, namun hingga Jumat (13/11/2020) api belum bisa digunakan.
Menurut warga sekitar pasar, Gus Ali Sodiqun dirinya mendapat informasi pasar Weleri kebakar. Tidak lama kemudian dirinya mendatangi lokas, ternyata api sudah mulai membesar.”Api sudah mulai membesar, ada sejumlah pedagang berusaha mengamankan barang dagangannya. Tapi hanya sebagian yang bisa terselesaikan,” ujarnya.
Warga sekitar dan para pedagang berusaha membantu memadamkan api, namun api terus membesar hingga pagi. Akibatnya hampir semua kios ikut terbakar.”Saya sendiri menjaga seorang balita yang orang tuanya menyelamatkan barang dagangannya,” jelasnya.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kendal, Toni Ari Wibowo mengatakan, pemadaman api terkendala air dari hydran yang tidak mengalir.“Petugas terpaksa mengambil air dari sungai terdekat,” terangnya. Tidak hanya itu ramainya warga yang berkerumun dan pedagang yang mencoba menyelamatkan dagangannya, menyulitkan akses mobil pemadam kebakaran mendekat ke lokasi kebakaran.
Api di lantai dasar terus membesar, karena banyak bahan yang mudah terbakar seperti pakaian dan bahan kimia. Bunyi letusan beberapa kali terdengar dan petugas mencoba melokalisir api agar tidak merambat ke seluruh bangunan dan kios di Pasar Weleri ini.
Belum ada keterangan dari pihak kepolisian, terkait penyebab pasti kebakaran ini. Jumlah kios yang terbakar juga masih dalam pendataan, namun hampir sebagian besar kios yang berada di lantai dasar ludes terbakar. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hingga Jumat pagi petugas pemadam dan warga sekitar masih berusaha memadamkan api. (AU/01)