KENDAL – Peningkatan jumlah pasien covid 19 di Kendal mengundang keprihatinan DPRD Kendal. Masyarakat dihimbau tidak panik menyikapi meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal. Sementara, tim gugus tugas diminta proaktif menyampaikan update covid kepada masyarakat.
Anggota komisi D DPRD Kendal, Hegar Saputra, mengatakan Dinas Kesehatan sebagai leading sector Gugus Tugas untuk menginformasikan update penangan kasus Covid-19. Informasi yang disampaikan tidak hanya kasus positif dan hasil rapid test reaktif. Berapa pasien positif yang sembuh dan tindaklanjut dari rapid test juga perlu disampaikan kepada masyarakat.
Anggota DPRD dapil 3 ini mendukung upaya pemerintah untuk melakukan upaya pencegahan dengan melakukan rapid test di sejumlah fasilitas publik. Hanya saja karena informasi kelanjutan rapid test itu tidak segera diupdate dampaknya justru merugikan masyarakat. Aktivitas warga terganggu dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
“Kasus Covid-19 di Kendal dinyatakan naik bisa jadi karena kurangnya publikasi media dari Dinas Kesehatan atau tim gugus tugas. Di samping itu dampaknya merugikan masyrakat. Mereka menjadi ketakutan karena tidak ada kejelasan informasi dari pihak yang berwenang. Banyak desa-desa yang ditutup pasca rapid test di Pasar Boja beberapa waktu lalu, ini sempat merugikan masyarakat,” terangnya.
Selain itu, politisi muda partai Gerindra ini juga meminta Pemkab Kendal menganggarkan bantuan baik dalam bentuk tunai maupun sembako. Menurutnya warga yang dinyatakan rapid test dan hasilnya reaktif perlu mendapatkan bantuan.
“Kunci agar masyarakat tidak panik, namun tetap mematuhi protokol kesehatan, adalah pemberitaan yang lengkap dan terupdate. Jangan cuma sepihak. Karena itu gugus tugas perlu lebih proaktif. Media juga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan jumlah positif bertambah lima orang dengan demikian total yang dirawat di rumah sakit kini ada 16 orang dan seorang isolasi mandiri.
Dikatakan Ferinando, kasus pertama terjadi di klaster pasar Mangkang Kota Semarang kemudian menularkan ke keluarganya warga Desa Sumur Brangsong, begitu juga dengan penularan dari klaster pasar Gladag Kaliwungu Kendal.
Untuk kecamatan terbanyak positif Covid-19 adalah Kaliwungu dengan 7 orang, kemudian Brangsong dan Boja masing masing 4 orang dan Kaliwungu Selatan 3 orang. (AU/01)