Oknum Perangkat Desa Diduga Palsukan Tanda Tangan dan Setempel BPD

0
81

BATANG – Puluhan warga Desa Wonosegoro ramai-ramai membawa keranda mayat menggeruduk Kantor Balai Desa setempat Selasa siang (12/11). Pasalnya, para warga yang geram atas pemalsuan tanda tangan dan setempel BPD oleh oknum perangkat desa yang disinyalir untuk melakukan pemangkasan anggaran hingga puluhan juta rupiah.

Puluhan warga Desa Wonosegoro Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, Jawa Tengah, lagi-lagi harus melakukan check and balance terhadap realisasi anggaran yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah. “Warga yang sudah memendam kekesalan tersebut, meluapkan emosinya dengan meminta klarifikasi atas dugaan adanya pemalsuan tanda tangan dan setempel ketua Badan Perwakilan Desa,” ujar Nur Halim, Koordinastor aksi.

Nur Halim meminta pertanggungjawabanya atas adanya pengakuan pemalsuan tanda tangan dan setempel BPD. Pemalsuan administrasi laporan pertanggung jawaban tersebut dilakukan hanya untuk pemangkasan anggaran dari angka Rp 245 juta menjadi Rp 168 juta yang bersumber dari APBD tahun 2018 Provinsi Jawa Tengah, yang menyebabkan uang senilai Rp 77 juta tersbeut tidak jelas kemana peruntukanya.

Sementara itu Abdul Manan selaku Kepala Desa Wonosegoro saat audiensi dengan masyarakat mengatakan kalau dirinya dengan tim sudah melakukan pekerjaanya sesuai prosedur yang berlaku.

Lantaran semakin terdesak, dengan terpaksa Kepala Dukuh Gamblok Desa Wonosegoro yakni Edi Saputra mau membuka suara dan mengakui bahwa dirinyalah yang melakukan tindakan pemalsuan tanda tangan dan setempal ketua BPD.(UJ/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini