KENDAL – Empat anggota Banser Kecamatan Brangsong keracunan setelah santap sahur di sebuah warung tenda di sekitar Polsek Brangsong, Kamis (30/05/2019) pagi. Empat orang yang keracunan yaitu Ahmad Suroso, Esmanto, Teguh Alamsyah dan Saiful Amri.
Saat ini empat orang yang keracunan masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Brangsong. Sementara satu orang lagi, Didik Ediono selamat karena baru makan satu suap dan memuntahkan makanan itu setelah mencium bau busuk.
Kelima anggota Banser yang keracunan juga santri dari Padepokan Laskar Kyai Generasi Tobat (Gentho) yang dipimpin Kiai Saidun Ahmad Zain. Didik Ediono mengatakan saat itu dirinya bersama Ahmad Suroso membeli makan lima bungkus di warung tenda dekat Polsek Brangsong dengan menu ikan lele. Setelah kembali ke posko jaga mereka langsung makan bersama. Didik mengaku saat baru makan satu suap dirinya mencium bau tidak enak sehingga langsung memuntahkan makanan, tapi empat teman saya tetap makan.”Selanjutnya mereka merasa punsing dan mutah. Karena kondisinya semakin parah, ahirnya dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan,” katanya.
Kasatkoryon Banser, Kiai Saidun Ahmad Zain mengatakan, untuk membantu mengamankan arus mudik dan arus balik lebaran pihaknya mendirinya posko pengaman di sekitar Polsek Brangsong. Dikatakan saat ini sudah banyak pemudik yang mulai melintas di Pantura Kendal sehingga posko mudik sudah mulai dijaga.
Dikatakan, mereka membeli kima bungkus nasi untuk Ahmad Suroso, Esmanto, Teguh Alamsyah dan Saiful Amri dan Didik Ediono.
Saat hendak makan sebenarnya, Didik Ediono sudah mencium bau tidak enak ada pada masakan lele yang mereka makan. Sehingga setelah makan satu suap dirinya langsung memutahkan makan itu dan tidak melanjutkan makan. Sementara empat temannya tetap melanjutkan makan karena waktu sudah mendekati imsak.”Tidak lama kemudian, empat anggota Banser yang makan muntah-muntah dan merasa pusing,” ujarnya.
Kondisi yang semakin lemah ahirnya mereka dibawa ke puskesmas disekitar pos jaga untuk mendapatkan pertolongan. Diceritakan, anggota Banser atas nama Esmanto yang mendapat perawatan intensif karena belum bisa minta hingga saat ini.”Esmanto belum bisa muntah dan masih dirawat intensif.,” katanya.
Dijelaskan, penjual warung tenda itu diduga tidak permanen dan hanya jualan saat Ramadhan. Pihaknya juga masih mencari pemilih warung tenda itu untuk diberikan pembinaan agar menjual makanan yang sehat dan tidak membahayakan pembeli.”Kalau ketemu kami akan beri pembinaan agar tidak menjual makan yang membahayakan pembeli,” ujarnya. (AU/01)