KKN UPGRIS Ajak Masyarakat Pasarkan Produk Bonggol Pisang Melalui Tehnologi Digital

0
208
Keterangan Foto: Tim KKN UPGRIS menggelar sosialisasi pengolahan dan cara pemasaran bonggol pisang di Kelurahan Tlogosari Wetan.

SEMARANG – Mahasiswa KKN UPGRIS Semarang mengadakan Sosialisasi dengan tema “Inovasi dan Pemasaran Produk Bonggol Pisang melalui Literasi Digital pada Sosial Media”. Sosialisasi dilaksanakan di Balai Kelurahan Tlogosari Wetan Semarang dari pukul 09.00-11.30 WIB, Sabtu (09/02/2019). Acara tersebut diikuti 20 peserta yang berasal dari 4 RW di Kelurahan Tlogosari Wetan. Alfiah, SPd MPd dan Bambang Sulanjari, SS MA yang merupakan dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa di Universitas PGRI Semarang langsung secara langsung menjadi pembicara.

Mahasiswa KKN UPGRIS, Tangkas Dwi Prakoso mengatakan materi yang disampaikan kepada peserta yaitu kandungan bonggol pisang, cara pengolahan bonggol pisang menjadi suatu produk makanan dan cara memasarkan produk bonggol pisang melalui media sosial media atau dunia digital. Dikatakan, selama ini bonggol pisang yang ada di Tlogosari Wetan sudah dikembangkan masyarakat sekitar menjadi produk makanan olahan diantaranya Ibu Sukirman. Olahan bonggol pisang berupa produk makanan basahan dan keringan.”Untuk produk basahan, bonggol pisang dapat diolah menjadi isi lumpia, isi martabak, tahu isi, abon dan arem-arem. Sedangkan produk kering, bonggol pisang dapat diolah menjadi kripik,” ujarnya.

Dijelaksan, program tersebut merupakan bagian dari program yang dilaksanakan mahasiswa KKN UPGRIS di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.”Tujuan dari kegiatan ini untuk memperkenalkan produk unggulan bonggol pisang agar dapat diterima dan dikenal oleh warga Tlogosari Wetan bahkan kepada masyarakat secara lebih luas,” jelasnya.

Salah satu peserta sosialisasi, Ibu Sukirman menyampaikan terimakasih kepada mahasiswa KKN UPGRIS yang telah mengadakan sosialisasi ini. Dikatakan, adanya sosialisasi ini menambah wawasan warga di Tlogosari Wetan tentang produk bonggol pisang yang selama ini dikembangkan.”Kebanyakan dari warga kurang menerima bonggol pisang sebagai bahan makanan yang mempunyai manfaat yang baik.” ungkap Sholehah kepada mahasiswa KKN UPGRIS. (AU/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini