SEMARANG – Ratusan relawan dari berbagai komunitas, pelajar hingga mahasiswa menanam 11.000 bibit mangrove di Pantai Mangunharjo, Mangkang Semarang, Minggu (16/12/2018).
Penanaman mangrove yang digagas Lindungihutan.com bekerja sama dengan Djarum Trees for Life ini bertujuan untuk membuat sabuk pantai di sepanjang pantura pulau Jawa.
Program Associate Bakti Lingkungan Djarum Foundation Prinsa Paruna mengatakan sejak 2008 Djarum Trees for Life telah berhasil menanam lebih dari 749.568 pohon mangrove di berbagai daerah Pantura Jawa Tengah. Menurutnya keberhasilan menanam mangrove tersebut merupakan kolaborasi dengan berbagai pihak serta petani mangrove.
“Kami pernah melakukan penaman dan persentasi mangrove yang hidup kurang dari 50%. Itulah mengapa kami memilih bekerja sama dengan petani mangrove karena merekalah yang membantu merawat mangrove yang ada dan melakukan penggantian terhadap mangrove yang mati,” katanya.
CEO lindungihutan.com Hario Laskito Ardi menjelaskan selama dua tahun lindungihutan.com sudah ada di 64 daerah di Indonesia dengan jumlah relawan 4 ribu lebih serta sudah menanam 12 ribu lebih pohon mangrove.
“Melakukan konservasi bukan hanya penanaman saja tetapi juga mengkonservasi diri sendiri dengan mengajak orang lain untuk berkontribusi mencintai lingkungan. Karena melindungi hutan dimulai dari kesadaran masyarakat yang kemudian diarahkan untuk bergerak memperbaiki,” Ungkap Rio.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Sugeng Riyanto mengatakan kondisi pesisir pantai utara mulai Brebes sampai Rembang masih cukup baik tetapi di beberapa tempat seperti Pekalongan dan Semarang masih butuh perhatian khusus.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah sudah membagikan 300 ribu batang mangrove untuk dilakukan penanaman namun keberhasilan tanaman hidup masih tidak ada separuhnya.
“Dengan gerakan penanaman mangrove ini akan terus digelorakan dengan berbagai cara sehingga dengan banyaknya penanaman mangrove diharapkan akan menjadi hutan mangrove yang mempunyai banyak kegunaan,” ucapnya.
Pakar Lingkungan Hidup Prof Sudarto P Hadi menambahkan kawasan Mangunharjo sejak tahun 1999 mengalami abrasi sepanjang 1,3 km dan mengarah ke permukiman hampir 4 km sehingga termasuk kawasan yang perlu perhatian khusus.
Dengan pendampingan khusus memperkuat sabuk pantai menggunakan mangrove sangat efektif sehingga daerah yang terabrasi perlahan menjadi lahan hijau.
“Penanaman mangrove yang dilakukan sejak 1999 sampai sekarang hidup sehingga ada fungsi ekologi dan ekonominya,” pungkasnya.
Salah satu relawan lindungi hutan dari Bandung yang mengayuh sepeda dari Kota Bandung hingga Semarang, Rahman mengungkapkan rasa pedulinya terhadap lingkungan alam di pesisir pantura yang sering terjadi abrasi terutama di Desa Mangunharjo, Semarang ini.
“Dengan penuh semangat saya bersepeda sendiri dari Bandung hingga Semarang ini, karena rasa mencintai lingkungan alam yang terus menerus terjadi abrasi ini, ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut bersama lindungihutan.com,” ujarnya. (CHY/01)