KENDAL – Presiden dan Wakil Presiden Indonesia harus dari orang Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut disampaikan Ketua BPNU KH Said Aqil Siraij saat Khoul KH Musyafa’ ke-33. Karena akan memperjuangkan Palestina Rohingya.”Kalau Ketua PBNU yang ngomong di forum PBB maka tidak akan ada yang dengarkan, tapi kalau presiden itu baru di dengar,” katanya, pada Minggu (09/12/2018).
Said Aqil Israj berharap para warga NU untuk memilih pemimpin yang berasal dari kalangan NU. Hal itu dilakukan untuk memperjuangkan keadilan bagi umat islam terutama yang mengalami penindasan di beberapa negara.
Ketua PBNU Said Aqil juga menyampaikan pentingnya warga NU, belajar semua bidang baik ekonomi syariah, politik, sejarah perjuangan dan ilmu lainya.”Semua harus dipelajari untuk bekal kehidupan agar menjadi warga NU yang tidak bodoh,” jelasnya.
Ketua Panitia Haul Kya Musyaffa’, Samsul Huda mengatakan dalam acara haul itu disiikan pengajian yang betemakan perjuangan kekinian bagi umat islam pada masa kini. Menurutnya perjuangan dalam islam tidak hanya dalam terpaku dalam bidang Tauhid saja.”Jadi perjuangan kekinian itu juga melingkupi perjuangan dalam ekonomi, politik, dan kemanusian, dengan tujuan kesejahteraan umat,” jelasnya. Menurutnya jika semakin eratnya umat islam dalam melakukan perjuangan kekinian secara bersama-sama maka kesejahteraan di Indonesia akan tercapai.
Sementara itu, sebanyak 12 ribu warga NU dan warga Kendal mendatangi acara Haul Kyai Musyaffa’ yang ke 33 yang diadakan oleh Pondok Pesantren Al Musyaffak. Dalam Haul itu selain dihadiri oleh para Kyai NU di kabupaten Kendal, namun juga Ketua PBNU Said Aqil Israj, KH Agoes Ali Masyhuri Sidoarjo dan Haddad Alwi. (AU/01)