KENDAL – Tindak Kejahatan memang tidak pernah mengenal waktu dan tempat. Pelaku tindak kejahatan terus berupaya mencari titik lengah si korban agar aksinya tidak ketahuan. Seperti yang dialami pasangan suami istri IR dan UM yang harus kehilangan 2 handphone saat keduanya menunggui ibunya yang sakit dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit Darul Istiqomah (RSDI) Kaliwungu, Kumat (30/11/2018) dinihari.
IR warga Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal menuturkan, Jumat dini dirinya bersama istrinya sengaja belum tidur sampai larut malam karena menjaga ibunya yang sakit.”Saya sama istri sengaja gak tidur karena jaga-jaga kalau ibu bangun dan butuh sesuatu,” ucapnya.
Dikatakan IR, Ibunya sakit dan rawat inap di RSDI Kaliwungu di ruang klas 3 bersama 4 pasien lainnya. Keberadaannya disana juga ditemani beberapa orang yang juga menunggui kerabatnya yang sedang sakit.
Dikatakan, dirinya rebahan dilantai dekat ranjang tempat ibunya dirawat dilakukan IR dan istrinya dengan bermain hp seperti umumnya yang dilakakukan para penunggu pasien lainnya.
Sekitar jam 02.00 WIB dinihari rasa kantuk yang melanda membuat IR memutuskan untuk tidur dan hpnya kemudian dicharge dengan powerbank ditaruh disamping tempatnya tidur. Hal yang sama juga dilakukan istrinya, namun hpnya hanya ditaruh disampingnya tidur tanpa dicharge.”Selang beberapa saat ibu saya membangunkan saya dan istri saya sambil menanyakan Hp saya masih ada tidak sebab barusan saja ada yang mondar mandir didepan pintu kemudian duduk disamping pintu,” katannya.
IR dan istrinya sontak kaget karena hp sudah raib entah kemana, dan kejadian tersebut membuat para penunggu pasien lainnya sempat bangun dan memeriksa hp serta barang berharga miliknya sendiri, namun masih lengkap dan hanya hp IR dan istrinya yang diambil. Dengan adanya kejadian tersebut IR dan istrinya segera melaporkannya ke pihak keamanan rumah sakit.
Humas RSDI, Anik Nofiyanti saat ditemui menyampaikan bahwa dalam kejadian tersebut ada beberapa jejak yang terekam kamera cctv yang dicurigai sebagai pelaku.”Di cctv ada rekaman yang harus dibuka dan dirapatkan dengan managemen, sebelum dirapatkan saya belum bisa memberikan banyak informasi,” jelasnya.
Ditambahkan Anik untuk keamanan dan ketertiban yang diberlakukan sampai saat ini penunggu pasien telah diberi tanda id card, 2 orang penunggu per pasien, terkait kajadian ini pihak management akan segera melakukan evaluasi terkait keamanan.(AG/01)