KENDAL – Harga hasil pertanian yang tidak menentu membuat para petani khawatir. Belum diketahui pasti hal itu disebabkan permainan tengkulak atau hal lain. Untuk mengamankan harga hasil pertanian petani akan membentuk Asosiasi Petani agar bisa mengatur tata niaga khususnya holtikultura seperti cabe, sayur-sayuran, jagung dan kedelai.
Para praktisi pertanian yang menjadi inisiator pembentukan Asosiasi Petani diantaranya Ir Elman Sirait dan Yanti Lestari membeberkan beberapa alasan dibentuknya asosiasi petani saat sedang diskusi santai disebuah kedai kopi di jalan Tentara Pelajar Kendal, Jumat (16/11/2018).
Elman menyampaikan bahwa visi misi dibentuknya asosiasi diantaranya untuk menciptakan ketahanan pangan, berdaulat pangan dan mandiri bidang pangan.
“Nanti akan kita lakukan pendataan tentang lahan yang ada di Jawa Tengah, baik lahan kering maupun lahan basah. Untuk petaninya sendiri juga kita data, mana petani yang memang menggarap lahannya sendiri atau yang hanya sekedar menjadi buruh, jadi semua nanti akan terukur,” ucapnya.
Dikatakan, secara umum petani sekarang sudah mempunyai kartu tani. Guna lebih mengetahui mana yang petani, buruh, pedagang atau pengumpul dirinya akan memberikan sebuah chip berbentuk seperti kartu ATM yang berisikan data-data dari anggota.
Elman juga menambahkan sebuah rencana untuk mengumpulkan petani sejawa tengah dari 35 Kabupaten yang ada dan bertempat di Bandungan bertujuan menyatukan pendapat dan menyamakan pandangan bila tanam petani.
“Proges awal seperti itu agar tata niaga dan pola tanam terukur. Konsep itu dilakukan agar petani tidak hanya menjadi obyek pelaku dari formulator, namun bisa menjadi petani yang punya kemandirian,” imbuhnya.
Sementara itu Yanti Lestari seorang pendampin pertanian dan juga kordinator lapangan Mitra Tani Jawa Tengah menyampaikan bahwa selama ini banyak sekali kegiatan yang dilakukan untuk membangung kemitraan dengan petani.
“Untuk kemitraan dengan petani sudah lama kita lakukan karena posisi saya sendiri juga pendamping petani,” ucapnya.
Dijelaskan, dengan bantuan teman-teman inisiator dengan background sebagai praktisi dan mempunyai banyak network, kedepan jika asosiasi sudah terbentuk jika petani tanam dipastikan sudah ada pangsa pasar yang akan menerima.
Dijelaskan pula fungsi dibentuknya asosiasi petani agar dapat mengendalikan dan mengontrol pola tanam dan harga jual sehingga tidak terjadi kekurangan stock.
“Diharapkan semua bisa balance, syukur bisa baperstock sehingga bisa dijual ke daerah lain,” pungkasnya.(AG/01)