KENDAL – Tingginya harga jagung yang menjadi makanan pokok ayam petelur membuat peternak ayam petelur mengalami rugi. Pasalnya harga telur yang ada tidak dapat menutup biaya produksi. Saat ini harga jagung mencapai Rp 5.700/Kg.
Untuk membantu peternak, Tim Kementan bergerak ke sejumlah titik diantaranya Blitar, Malang, Kendal, Solo, Bogor, Sukabumi dan Cianjur. Dipiliahnya beberapa kota tersebut dikarenakan sebagai sentra peternak rakyat, baik ayam petelur atau layer maupun ayam pedaging atau broiler. Secara keseluruhan Kementan menyalurkan 12.000 ton jagung.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Sri Widayati mengatakan jika bantuan yang diberikan untuk Pinsar Kendal berjumlah 500 Ton, sementara bantuan ini merupakan program emergency kementan sampai bulan November – Desember.“Program emergencyini sampai bulan November-Desember, karena nanti Januari kita sudah masuk panen raya. Kami pun ini memberi bantuan total 500 ton dengan cara bethatap” terang Sri Widayati, Jum’at (09/11/2018).
Ketua Kelompok Pengusaha Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Nasional Kabupaten Kendal Suwardi mengatakan jika kebutuhan pakan jagung bagi peternak sekabupaten Kendal kurang lebih mencapai 300 ton/hari. Suwardi mengaku akibat tingginya harga jagung pihaknya menanggung kerugian Rp 2.950/Kg.“Harga telur per hari ini Rp 17.000/Kg namun kita itu menangung kerugian mencapai Rp 2.950/Kg. Kita mengalami rugi itu karena saat ini jagung memang lagi melambung harganya karena kita hampir tidak kebagian” Jelas Suwardi. (AU/01)