UNGARAN – Aggota Komisi IV DPR RI Drs H Fadholi membagikan 100 lebih unit alat mesin pertanian (Alsinta) yang terdiri dari 50 unit traktor, 40 unit pompa air, 8 unit power thresher, 8 unit UPPO, dan lain-lainnya. Bantuan yang bersumber dari APBN diberikan kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Semarang.
Pembagian Alsinta secara simbolis dilakukan di aula Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, dihadiri langsung Drs H Fadholi, Kepala Dispertankan Wigati Sunu, Danrami 14/Ungaran Kapten Inf Markhaban, dan pejabat Dinas Pertanian dan Peternakan Jawa Tengah, belum lama ini.
Kepala Dispertankan Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan bantuan Alsinta sebagai upaya pemerintah menunjang program upaya (Upsus) komoditas padi, jagung, dan kedelai (Pajale). Diharapkan bantuan alsinta dapat meningkatkan hasil pertanian Pajale yang dikelola petani.
Dijelaksan, upsus Pajale di Kabupaten Semarang membutuhkan banyak dukungan. Melalui program ini untuk komoditas padi kita memiliki sasaran sebanyak 43.461 hektar lahan dengan realisasi tanam seluas 26.851 hektar.”Realiasi produksi sebesar 155.251 ton atau tercapai 66 persen dari target 233.891 ton,” ujar Sunu.
Menurut Sunu, untuk komoditas jagung, sasaran lahan 3.939 hektar terealisasi 3.474 hektar dengan hasil produksi mencapai 45.889 ton atau terealisasi 83 persen dari target 55.243 ton.
Aggota Komisi IV DPR RI Drs H Fadholi mengatakan adanya Alsinta petani dapat terbantu lebih mudah mengerjakan lahan dalam waktu cepat, di samping biaya yang dikeluarkan jauh lebih hemat. Diestimasikan, jika dihitung dari luas 1 hektar lahan sawah jika dikerjakan secara manual setidaknya membutuhkan tenaga sebanyak 10 orang, dan membutuhkan waktu selama 15 hari.
Dikatakan, adanya alsinta dapat menghemat petani dalam menggarap sawah. Dicontohkan untuk biaya pekerja jika satu pekerja dibayar Rp 50 ribu per hari, biaya yang dibutuhkan sehari Rp 500 ribu. Jika dikalikan 15 hari maka biaya total yang dibutuhkan untuk pengolahan lahan sebesar Rp 7,5 juta. Jauh lebih hemat dan cepat jika memakai traktor, paling membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari.”Dengan memakai traktor petani dapat menghemat biaya minimal Rp 5 juta,” papar Fadholi.
Fadholi berharap petani dapat lebih giat bekerja karena hasil yang didapat akan semakin meningkatkan. Kesejahteraan akan turut terangkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan sekolah anaknya hingga ke Perguruan Tinggi.“Saya yakin tidak ada anak petani bercita-cita menjadi petani. Tentu ingin sekolah lebih tinggi dan mencapai cita-cita lebih tinggi. Melalui bantuan ini kita harapkan dapat meningkatkan taraf hidup petani secara keseluruhan,” tandasnya.
Ditambahkan selain memberikan bantuan Alsinta, melalui APBN kelompok tani juga dibantu benih pertanian unggulan dan pupul bersubsidi yang diberikan secara bertahap. “Bantuan Alsinta ini baru sebagian, tahun ini kita mendapat lebih banyak. Begitu juga bantuan bibit dan pupuk untuk petani,” pungkas Fadholi. (AU/01)