Ratusan Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

0
86
Keterangan Foto: Sejumlaah petani membuat sumur bor untuk mengairi sawah mereka yang kekeringan.

KENDAL – Ratusan Hektar Tanaman Padi di Kecamatan Kendal terancam puso, pasalnya saat ini tanaman sudah mulai berisi namun suplai air sangat kurang. Bahkan Petani di Desa Purwokerto, Patebon terpaksa harus bergotong royong iuran membuat sumur bor agar tanaman padi mereka terselamatkan, setelah beberapa pekan terakhir dilanda kekeringan.

Salah satu petani H Supaat (65) Warga Desa Putatgede, sudah tiga pekan ini air di saluran irigasi sudah mengering, sehingga tidak bisa untuk mengairi tanaman padi.“Saat ini tanaman padi sudah berisi sehingga harus diberi air yang cukup, kalau kekeringan seperti ini dibiarkan tidak buatkan sumur untuk mengairi maka tanaman padi akan puso dan petani gagal panen,” jelasnya.

Menurut H Supaat, 20 -30 hari kedepan tanaman padi kalau mendapat air yang cukup maka bisa dipanen. Namun karena lahannya mengalami kekeringan, petani terpaksa iuran untuk membuat sumur. Supaat mengaku, hamparan tanaman padi yang berusia sekitar dua bulan lebih sepuluh hari di Desa Purwokerto, Patebon dan Desa Putatgede ini, rata- rata berumur 70 hari.

Dikatakan, dengan bergotong royong mengeluarkan biaya tambahan membuat sumur sebetulnya petani merugi. Namun demi untuk menyelamatkan tanaman padi, namun mereka rela agar tanaman di mereka bisa panen dengan kualitas baik.”Sumur ini bisa digunakan untuk mengairi beberapa sawah disekitar Desa Purwokerto seperi Lanji, Bugangin dan sekitarnya.  

Supaat berharap pihak pemerintah atau dinas terakit ikut mengatasi permasalahan ini, karena jika tidak setiap memasuki musim kemarau petani di Kendal, selalu mengalami kesulitan air.

Ketua HKTI Kendal H Tardi SP mengatakan, sebenarnya dari pemerintah sudah mengeluarkan surat edaran untuk pengaturan air dari Bendung Juwero, namun itu hanya melalui surat saja. Tidak ada tenaga tehnis yang mengatur sehingga tetap terjadi rebutan.”Pmbagian air tidak seusia kebutuhan sehingga masih kurang, maka petani sepakat iuran membuat sumur sendiri,” jelasnya. 

Pihaknya berharap ada tim tehnis dari pemerintah yang turun langsung mengatur suplai air ke petani agar tidak rebutan.“Kalau suplai air diatur dengan baik maka tanaman padi petani akan panen dengan baik dan mereka tidak merugi,” harap Tardi. (AU/01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini