KENDAL – Organisasi Masyarakat (ormas) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) Kabupaten Kendal gelar seminar dan buka bersama di Kedai Kopi Medan jalan Tentara Pelajar Kendal dengan Tema Peran Pemuda Dalam Menangkal Gerakan Radikalisme Berita Hoax dan Pembekalan P4GN, minggu (10/06/2018) sore.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pembina Pekat IB kendal Purwandi, Ketua Umum Myhamad Ilyas S.H beserta pengurus dan anggota Pekat IB Kendal, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Quran sekaligus Pimpinan Padepokan Harimau Putih Gus Tommy Fadlurahman S.H serta perwakilan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN) Undip, Uin Walisongo, Unwahas, Unes, Udinus,Upgris, IPNU IPPNU, KNPI dan Sanindo.
Salah seorang mahasiswa dari Unes, Waras Ganda Risqi menyampaikan rasa terima kasih dilibatkan dalam acara ini. “Harapan kami setiap event baik seminar atau event sosial mahasiswa bisa dilibatkan langsung agar bisa berkolaborasi mengurangi dampak-dampak paham radikalisme maupun dampak dari penyebaran berita hoax” ujarnya.
Dalam kesempatan saat memberikan materi Gus Tommy menyampaikan rasa keprihatinannya atas aksi-aksi radikaliame yang terjadi baik di mako brimob maupun di Surabaya yang seakan-akan merubah kesan negeri yang terkenal santun dan ramah ini berubah menjadi negara yang sangat menakutkan karena banyaknya ancaman teror. Gus Tommy juga mejelaskan tentang mudahnya paham radikalisme berkembang diantaranya karena minimnya SDM, Kekecewaan pada kondisi yang ada serta adanya kepentingan asing. Satu persatu yang menjadi penyebab mudahnya penyebaran paham radikalisme pun dikupas sangat gamblang oleh Gus Tommy.
Tentang kepentingan asing Gus Tommy menganalogikan dengan sejarah yang pernah terjadi di tanah kaliwungu. “Pada jaman belanda Kaliwungu termasuk wilayah yang paling sulit dikuasai karena adanya dua tokoh pemimpin yaitu Sunan Katong dan Paku Wojo. Siasat penyebaran berita hoax pun digunakan agar mereka terpecah dan mudah dikuasai seperti halnya yang terjadi saat ini dimana Ulama-Ulama sering dibenturkan dengan habaib dan steakholder dengan steakholder yang supaya kita ini terpecah dan mudah dikuasai” jelas Gus Tommy.
Gus Tommy juga mengingatkan sangat pentingnya peran mahasiswa dalam meluruskan informasi dimasyarakat agar paham radikalisme dan penyebaran berita hoax dapat dipersempit sehingga kesatuan dan persatuan senantiasa selalu terjaga. Semangat untuk menjadi garda terdepan melawan penyebaran berita hoax ditanamkan pada mahasiswa yang hadir oleh Gus Tommy diakhir pemberian materi.
Ketua Umum DPD Pekat Ib Gus Ilyas dalam sambutannya juga banyak menyampaikan tentang materi cinta tanah air. “Yang paling utama itu NKRI, dengan kecintaan pada tanah air segala bentuk paham radikalisme dan penyebaran berita hoax susah tumbuh dinegeri ini” jelasnya. Untuk menambah rasa nasionalisme dalam jiwa mahasiswa yang hadir dalam seminar, salah satu hal yang paling menarik yang dilakukan oleh Gus Ilyas adalah mengajak seluruh peserta untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu indonesia tanah air beta ciptaan Ismail Marzuki. Suasana kecintaan pada tanah airpun tersirat jelas dengan terlihat antusias yang penuh dengah kekhidmatan para peserta seminar dalam menyanyikan lagu tersebut.
Acara seminar sebelum dilanjut dengan sesi berikutnya diskors dahulu karena waktu berbuka puasa telah tiba. Gus Ilyas pada kesempatan ini juga sempat memimpin doa bersama sebelum berbuka puasa. Suasana kebersamaan terlihat jelas pada peserta seminar saat berbuka puasa dibulan yang penuh berkah ini. (AG/01)