Pekalongan – Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si bersama Bupati Batang Wihaji, S.Ag, M.Pd., menghadiri kegiatan dialog interaktif yang digelar oleh Universitas Pekalongan (Unikal) di auditorium Gedung C Lantai III kampus setempat, Senin (29/1/2018) pagi.
Selain Bupati Pekalongan dan Bupati Batang, kegiatan dialog interaktif seputar pembangunan ekonomi daerah yang diikuti oleh seluruh dosen Unikal tersebut, juga menghadirkan Koordinator Kopertis Wilayah VI Prof. DR. H. DYP. Sugiharto, M.Pd.Kom., selaku narasumber pembinaan dan pengembangan karir dosen.
Dalam pokok materinya, Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si menyampaikan bahwasannya pihaknya sebagai Bupati bersama Wakil Bupati dalam memimpin Kabupaten Pekalongan lima tahun ke depan mengusung tema “Inisiatif Progresif Membangun Kabupaten Pekalongan melalui 12 Mandat Rakyat”. “Alhamdulillah, dari 12 mandat rakyat tersebut, tinggal satu yang belum saya jalankan yaitu menanam sejuta pohon,” ujar Bupati.
Dijelaskan Bupati Asip, mandat rakyat tersebut hampir sama apa yang dialami oleh seluruh Bupati yakni ada beasiswa, ada bagaimana upaya menurunkan angka kemiskinan, dan lain-lain. “BPS merilis bahwa pada 1 tahun pertama saya memimpin Kota Santri terjadi penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan. Menurunkan angka kemiskinan 0,1% itu saja cukup sulit, tapi kita bisa menurunkan angka kemiskinan yang cukup lumayan membanggakan yakni dari 12,96% turun menjadi 12,61% pada bulan Maret 2017,” jelas Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengutarakan bahwa pihaknya akan membuat tiga laboratorium kemiskinan. Menurut Bupati, walaupun secara terminologinya memang masih jarang, tapi pihaknya sedang mencoba untuk bekerja sama dengan Unikal agar . Tiga desa yang jadikan laboratorium kemiskinan adalah Desa Mulyorejo Kecamatan Tirto yang mewakili desa pantai, Desa Kertijayan Kecamatan Buaran yang mewakili kemiskinan kota, dan Desa Botosari Kecamatan Paninggaran yang mewakili kemiskinan wilayah atas/ pegunungan. “Untuk itu saya mohon kerjasama Unikal agar tiga desa laboratorium kemiskinan akan ada perubahan. Saya meyakini apabila hal ini bisa kita lakukan bersama-sama akan bisa menekan dan merubah angka kemiskinan di Kabupaten Pekalongan yang pada tahun ini masih 12,61% dan pada tahun 2021 akhir masa jabatan saya akan single digit yaitu sekitar 9%,” terang Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan khususnya ke Fakultas Hukum Unikal bahwa pihaknya mempunyai program pendampingan warga miskin yang terkena musibah hukum. “Itu ada anggarannya. Sehingga pada tahun 2017 lalu kami mendapatkan penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai Kabupaten dengan ramah HAM dengan nilai nyaris sempurna yakni 98. Hal tersebut karena salah satu program unggulannya yaitu orang miskin terkena perkara kita biayai,” kata Bupati.
Di akhir paparannya, Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si selaku salah satu mahasiswa alumni Unikal mengutarakan bahwa ketika lulusan/alumni Unikal menjadi seorang pemimpin harus ada manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Rektor Unikal H. Suryani, SH, M.Hum menyampaikan tanggapan atas paparan Bupati Pekalongan dan menegaskan serta memastikan bahwa pihaknya akan membangun Kampus Unikal di Kabupaten Pekalongan dan siap membantu apa yang menjadi kebutuhan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. “Setelah mendengarkan paparan Bapak Bupati Asip Kholbihi yang notabene adalah alumnus Unikal, kami tegaskan akan bangun Kampus di Kota Santri. Dan kami siap membantu apa yang menjadi kebutuhan dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan,” tegas Suryani. (6)