SEMARANG – Deni Setyawan (25) seorang sopir taksi berbasis aplikasi daring Grab ditemukan tewas di Pertigaan Jl. Cendana Selatan IV Rt 003/009 perum bukit cendana II Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Sabtu (20/1/2018) malam. Hanya dalam beberapa hari dua pelaku pembunuhan berhasil diamankan polisi. Mirisnya, dua pelaku masing-masing berinisial IB (16) dan DIR (15) masih berstatus sebagai pelajar.
Peristiwa penemuan mayat itu bermula ketika salah seorang saksi Andri Yulianus Tedja (45) warga Jalan Cendana utara III/65 RT 2 RW 9 Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang sekitar pukul 21.30 WIB pulang dari orangtuanya daerah petek. Saat melintas dipertigaan Cendana IV , saksi I melihat seseorang tergeletak bersimbah darah. Melihat hal tersebut saksi 1 langsung melaporkan kejadian kepada Wisnu Ketua RT setempat.
Saksi lain Arif Sugiarto yang malam itu main ke rumah temannya warga Bukit Cendana dengan mengendarai sepeda motor, saat melintasi lokasi melihat orang tergeletak namun hanya dilewati karena takut. Sampai di rumah Adi, langsung menceritakan kejadian itu.”Kemudian kami mendatangi korban dan melaporkan ke Polsek Tembalang,” ujarnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Abiyoso Seno Aji menjelaskan bagaimana kronologis aksi perampokan dan pembunuhan yang dilakukan dua pelajar IB (16) dan DIR (15). Sabtu (20/1) malam sekitar pukul 20.00 wib, IB memesan taksi Grab melalui aplikasi smartphone, lokasi penjemputan Jalan Lemah Gempal rumah IB ke tujuan Perumahan Sambiroto. Kemudian pesanan itu disambut oleh korban, dan menjemput dua pelaku.”DIR duduk di depan, dan IB duduk di kursi tengah belakang pengemudi, lalu mobil jalan ke tujuan,” tandasnya saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Selasa (23/1).
Sesampai di lokasi, pelaku membayar ongkos Rp 22 ribu, namun ongkos itu kurang. Oleh pelaku, korban di arahkan ke rumah saudaranya. Sampai di jalan Cendana Selatan IV, pelaku IB mengeluarkan pisau belati yang sudah dipersiapkan.”Pelaku langsung menggorok leher korban hingga nyaris putus, setelah korban tewas, mayatnya dibuang di lokasi, lalu mereka kabur membawa mobil dan ponsel korban,” kata Abi.
Kemudian mereka menuju ke pinggir sungai Banjir Kanal Barat untuk mengubur ponsel milik korban dan diberi tanda bambu. Sedangkan mobil korban ditinggal di jalan Hos Cokroaminoto, dengan niat disembunyikan.”Ponsel dan mobil itu sengaja ditaruh disitu agar nantinya bisa dijual menunggu situasi membaik,” ujar Kapolrestabes.
Lalu kedua pelaku pulang ke rumah IB di daerah Lemah Gempal untuk ganti baju. Karena pakaian DIR juga penuh darah, DIR meminjam baju milik IB. Setelah itu kedua pelaku pulang ke rumah masing-masing.”Setelah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, kedua pelaku berhasil diringkus anggota kami pada Senin malam,” ujarnya. (1/2)