Batang – Menjelang pergantian tahun, hingga saat ini awal tahun 2018, ibu-ibu rumah tangga diberbagai daerah di tanah air, kembali dibuat resah dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok rumah tangga. Pasalnya, untuk harga sembako jenis beras saat ini harganya tengah melambung tinggi. Kejadian tersebut disebabkan belum panennya para petani padi yang membuat pasokan makanan pokok tersebut, terus berkurang dipasaran.
Seperti yang terjadi di salah satu pasar tradisional Plelen kecamatan gringsing kabupaten batang, jawa tengah. Kebutuhan pokok dapur saat ini tengah terjadi tren kenaikan harga, khususnya makanan pokok beras yang terus meroket.
Untuk saat ini sendiri harga beras dengan kualitas rendah sudah tembus dikisaran harga Rp 11.500 per kilo gramnya, atau Rp 287.500 per karung ukuran 25 kilogram. Mahalnya harga pangan jenis beras, semakin membuat resah masyarakat, terlebih para ibu-ibu rumah tangga harus memutar dalam memenuhi kebutuhan dapur tersebut.
Tingginya harga beras mengakibatkan, Kastini, harus mengurangi jumlah pembeliah beras. Dari sebelumnya biasa belanja setengah hingga 1 kwintal, kini terpaksa hanya bisa membeli seperempat kwintal atau 25 kilo gram saja.
Sementara itu menurut salah satu pedagangan beras, muktabaroh menjelaskan terjadinya tren kenaikan harga yang sudah berlangsung sebulah, khususnya menjelang natal dan tahun baru, sampai awal tahun ini, lantaran disebabkan belum panenya padi dari para petani di sejumlah daerah. Hal tersebut berdampak pada kenaikan harga beras dari kualitas terendah jenis I-R kualitas sedang naik Rp 2000 per kilogramnya dari Rp 9 ribu kini menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Jenis beras I-R kualitas bagus Rp 11.500 dari sebelumnya Rp 10.000 per kg, naik dikisaran Rp 1500 per kilogram. Sementara untuk beras jenis ketan mengalami kenaikan paling tajam yakni Rp 3 ribu per kg atau dari harga sebelumnya dikisaran Rp 16 ribu saat ini tembus dikisaran Rp 19 ribu per kilogram.
Warga berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung lama dan pemerintah bisa segera melakukan upaya penekanan harga, supaya masyarakat tidak bergolak. Dipekrirakan tren kenaikan harga kebutuhan bahan pokok yang lainya juga ikut menyusul mengalami kenaikan harga, dikarenakan memasuki awal tahun dan banyaknya orang hajatan masih berlangsung. (6)