Kendal – Komite Olahraga Nadional Indonesia (KONI) Kabupaten Kendal kebanjiran atlet yang akan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah tahun 2018. Sebelumnya hanya ditarget 120 atlet, ternyata yang berhasil lolos masuk Porprov sudah mencapai 205 atlet dan diperkirakan sampai 230 atlet. Hal ini menunjukkan prestasi olahraga di Kabupaten Kendal mengalami peningkatan yang bagus. Hal ini disampaikan oleh Ketua KONI Kab Kendal, Supriyadi kepada wartawan, kemarin.
Ketua KONI Kabupaten Kendal Supriyadi mengatakan, jumlah atletnya yang masuk ke Porprov yang terus meningkat ini menunjukan tren positif. Jumlah atlet yang masuk Porprov yang banyak juga meningkatkan optimisme pemain, pelatih dan KONI untuk meraih prestasi yang gemilang. Namun disisi lain peningkatan dana tidak bisa dihindari.”Semula kita hanya mengusulkan anggaran hanya untuk 120 atlet, nanti bisa sampai 230. Belum lagi nanti ditambah kontingen dan pelatih,” ujarnya.
Untuk itu pihak KONI akan meminta tambahan anggaran untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Sebab anggaran untuk Porprov yang sebesar Rp 1,5 miliar hanya untuk 120 atlet, tapi di luar dugaan ternyata jumlah atlet meningkat sampai 205 orang dan masih bisa bertambah. “Jika disetujui, Kami akan meminta dana yang dianggarkan untuk Persik Kendal sebesar Rp 750 juta supaya dialihkan untuk KONI, karena Persik Kendal sudah masuk Liga 2, sehingga tidak boleh lagi menerima anggaran dari APBD,” jelasnya.
Tergetkan Masuk 14 Besar
Pada Porprov 2018 mendatang, KINI Kendal menargetkan bisa naik peringkat dari peringkat 23 menjadi peringkat 14. Dengan banyaknya atlet yang lolos ke Porprov, Supriyadi optimis prestasinya bisa mencapai target. “Saya kira target naik peringkat 14 dari sebelumnya peringkat 23, sudah cukup. Kita harus realistis,”ujarnya.
Supriyadi mengatakan, sebenarnya anggaran untuk KONI sudah mengalami peningkatan. Tahun 2017 KONI mendapatkan anggaran dari APBD Kendal sebesar Rp 2 miliar. Dana tersebut yang Rp 1,2 miliar langsung diberikan untuk atlet dan pelatih berprestasi yang masuk di Puslatkab, yaitu 160 atlet dan 50 pelatih. “Untuk atlet dan pelatih sengaja diproritaskan, karena untuk menambah kesejahteraan,” katanya.
Supriyadi menambahkan, saat ini pihaknya masih kebingungan untuk anggaran pembelian seragam untuk atlet dan pelatih. Dikatakan, jumlah peserta yang cukup besar mmembuat belanja seragam besar.”Walaupun sebenarnya tidak memakai sseragam bisa, tapi kami sebagai Ketua KONI terus berusaha mencari dana untuk pembelian seragam,” ujarnya. (1)