KENDAL – RSUD dr H Soewondo meminta doa restu agar lulus Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) kepada peserta gathering dan sosialisasi perubahan visi bersama tokoh masyarakat, wartawan , LSM, akademisi dan pelaku usaha di Aula RSUD dr H Soewondo, Rabu (30/10/2019).”Mohon doanya semoga RSUD dr H Soewondo lulus SNARS tahun 2019,” harap Wadir Pelayanan RSUD dr H Soewondo, Dr Rochmat.
Menurut Dr Rochmat saat ini pihaknya mempersiapkan diri mengikuti akreditasi penilaian ulang SNARS, untuk itu membutuhkan dukungan semua pihak sehingga berhasil dan lulus dengan baik. Dikatakan, salah satu syarat dengan BPJS maka RSUD dr H Soewondo harus terakreditasi. “Kalau tidak lolos langsung dipotong tidak boleh memberikan pelayanan,” ujar Dr Rochmat.
Dijelaskan, akreditasi RSUD dr H Soewondo habis pada 19 Desember 2019 sehingga pihaknya akan mengajukan 12 November 2019, sehingga kerja sama dengan BPJS bisa terlaksana dengan baik.
Dr Rochmat mengatakan ada beberapa item yang harus dilakukan RSUD dr H Soewondo diantaranya pendidikan yang harus dimasukan standar akreditasi. Seluruh tenaga pasien dan masuknya mahasiswa yang praktik harus menjaga kesehatan dan keselamatan.”Jangan sampai keberadaan mahasiswa mempengaruhi layanan pasien.
Saat ini klaim BPJS yang belum terbayarkan mencapai Rp 22 milliar, bahkan pertemuan dengan Menkes beberapa waktu lalu di Jakarta juga belum bisa menjawab kapan klaim BPJS akan terbayarkan.”Disisi lain pelayanan harus tetap berjalan, ini yang menjadi masalah sulit bagi kami,” jelasnya.
Diakui, kalau klaim BPJS tidak segera terbayarkan maka RSUD dr H Soewondo terpaksa harus menghutang.”Sampai saat ini belum menempuh jalan itu,” jelasnya.
Ditambahkan, pihaknya memberikan pelayanan khusus dengan memberikan loket khusus kepada para manula. (AU/01)