278 Atlet Meriahkan Gashuku Akbar Lemkari Cabang Kendal

0
860
Keterangan Foto: Suasana saat berlangsungnya gashuku akbar 2018 Lemkari Cabang Kendal.

KENDAL – Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) Cabang Kendal Jawa Tengah melaksanakan kegiatan gashuku akbar di lapangan SMA Negri 1 Weleri. Gashuku dilaksanakan mulai pukul 08.30 – 11.30 WIB, Minggu (23/09/2018). Gashuku akbar LEMKARI Cabang Kendal juga dihadiri oleh Ketua Umum Forki Cabang Kendal,  Sih Purwadi MPd – Dan I Karate didampingi oleh Drs. H. Anton Taufan MPd Dan II Karate yang juga mantan Ketua Lemkari Cabang Kendal.

Ketua Komisi Teknik (Komtek) dan ketua Majelis Sabuk Hitam ( MSH), Moh. Zaeni – Karate Dan III, saat dikonfirmasi mengatakan Gashuku diikuti 278  anggota dari 22 ranting dojo Lemkari se-Cabang Kendal.Peserta Gashuku terdiri dari 128 karateka  putra dan 150 karateka  putri serta 39 orang pelatih. 

Gashuku dalam dunia karate dimaknai sebagai latihan bersama untuk memperbaiki dan menyamakan gerakan serta menyeragamkan tehnik yang sudah diajarkan bagi seluruh karateka. Gashuku merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk melatih fisik, mental, kemandirian dan percaya diri.

Keterangan Foto: Komisi Teknik dan Majelis Sabuk Hitam Lemkari Cabang Kendal.

Sementara itu, penasehat Lemkari Cabang Kendal Syambas Rayadi- Karate Dan V mengatakan, melalui kegiatan gashuku para katateka diharapkan akan dapat mengembangkan sifat kejujuran (Gi), keberanian (Yuu) dan sopan santun (Rei), sehingga akan lahir para karateka yang positif (Seishin) dan memiliki semangat tinggi (Seiki).

Dikatakan, untuk menjadi seorang karateka sejati tidak hanya mampu menguasai teknik bela diri akan tetapi dituntut juga untuk menjaga kepribadian dan mampu menguasai diri,”Sehingga ilmu bela diri yang diperolehnya tidak digunakan untuk hal-hal yang Negatif, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain ,” tegas Syambas. 

Seusai jalannya gashuku, Sih Purwadi mengatakan bahwa menurut pengamatannya, masih sangat perlu adanya beberapa pembenahan terutama dari segi teknik karate dan pemahaman tentang teknik karate ditinjau dari sisi ilmu olah raga tanpa harus meninggalkan jati diri dari jiwa karate-do itu sendiri.”Kita harus berani menerima metode pelatihan baru yang sesuai dengan kaidah keilmuan, tanpa hal tersebut maka kita hanya akan jalan di tempat dan prestasi yang sangat kita harapkan tidak akan terwujud “, tegas Purwadi. (ADP/01) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini