Gunungan Gebral Awali Tradisi Syawalan

0
402

KAJEN – Gunungan Gebral setinggi 275 cm, yang dibuat masyarakat Kelurahan Pekajangan Gang 20, Kecamatan Kedungwuni, Kamis (21/06/2018), mengawali rangkaian kegiatan syawalan di Kabupaten Pekalongan, yang dibuka oleh Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si.

Kegiatan masyarakat untuk memeriahkan syawalan, menjelang sepekan setelah hari raya Idul Fitri tersebut, sudah menjadi tradisi masyarakat setempat sejak 20 tahun lalu, dan terus dilestarikan. Sedangkan gebral sendiri merupakan makanan tradisional, yang sekarang ini cukup sulit ditemui lagi.

Sebelum dipotong secara simbolis oleh Bupati KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si gunungan gebral tersebut diarak, di lingkungan setempat. Kemudian diperebutkan oleh ribuan masyarakat yang hadir pada perayaan tradisi masyarakat tersebut.

Bupati Pekalongan hadir bersama istri Hj. Munafah Asip Kholbihi, tampak pula Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Bambang Irianto, dan Camat Kedungwuni beserta Muspika dan Kepala Desa/Kelurahan se Kecamatan Kedungwuni.

Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si pada kesempatan tersebut mengatakan, bahwa tradisi masyarakat gunungan gebral, tahun depan akan ditingkatkan kegiatannya menjadi agenda tahunan Pemkab Pekalongan, dan akan digelar secara meriah dengan kompetisi memasak gebral berhadiah satu ekor sapi.

“Saya ingin semua kegiatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, tidak hanya kegiatan biasa saja, melainkan luar biasa, agar bisa dinikmati masyarakat luas, untuk meningkatkan kunjungan wisata. Sehingga saya meminta kegiatan ini nanti dieksplor lagi lebih menarik,” tandas bupati.

Disebutkan, gunungan memiliki filosofi yang diusung oleh para wali sebagai media dakwah, seperti wayang, kemudian muncul punokawan. Selain itu, makanan juga dijadikan sebagai media dakwah, diantaranya adalah lopis, gebral, ketan, megono, dan lainnya.

“Karena dalam kegiatan tradisi-tradisi seperti ini ada nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, dalam memperingati Syawalan. silahkan diexplor lagi, agar bisa menjadi event tingkat kabupaten, dan pemerintah akan memfasilitasi,” ungkap Asip.

Sementara itu, Panitia pelaksana kegiatan, Mahmudi menuturkan, kegiatan tradisi itu sudah dilaksankan sejak 20 tahun lalu. Tahun 2018 ini, ukuran gebral hampir 3 meter. Prosesi pemotongan dilakukan pukul 11 siang, setelah melalui proses pengarakan mengelilingi kampung.

“Tadi jam 8 pagi gunungan gebral diarak bersamaan dengan jalan sehat yang diikuti oleh warga masyarakat Gang 20 Kelurahan Pekajangan. Kemudian setelah dipotong, gebral diperebutkan. Dan masyarakat yang hadir bisa menikmati jajan gratis di sekitar kegiatan,” katanya.

Selain jalan sehat, perayaan tahun ini juga dilengkapi dengan kegiatan donor darah, pasar jajan dan panggung hiburan, serta pembagian door price bagi ribuan masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut. (UJ/09)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini