Pekalongan, suarakeadilan.net – Guna memperingati hari jadi Kota Pekalongan ke-112 Pemkot gelar kirab budaya yang diikuti oleh puluhan kontingen baik dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sekolah maupun komunitas yang ada di Kota Pekalongan, Minggu (01/04/2018).
Kirab digelar dengan start di depan Stadion Hoegeng dan finish di Kawasan Budaya Jetayu. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dinparbudpora) Tjuk Kushindarto, melalui Sekretaris Dinparbudpora mengatakan bahwa peserta kirab berjumlah 2.765 peserta yang tergabung dalam 56 Kelompok. yang terdiri Forkompinda, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, Sekolah, hingga Komunitas-komunitas di Kota Pekalongan. Uniknya dalam kirab tersebut seluruh pesertanya mengenakan sarung batik.
“kita libatkan seluruh elemen masyarakat dalam kemeriahan Hari Jadi tahun ini, bahkan para pejabatnya pun semua ikut kirab jalan kaki dari stadion hingga ke Kawasan Jetayu dengan pertunjukan sesuai konsep dari masing-masing OPD,” jelas sigit.
Berbagai pertunjukkan disajikan dalam kirab tersebut, mulai dari tari-tarian, musik rampak, reog, hingga barongsai. Dari pantauan tampak Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih beserta jajaran pejabat lain menari dengan iringan musik rampak dihadapan ribuan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Dalam acara tersebut juga diisi dengan peresmian seragam sarung batik.
Menurut Walikota Pekalongan Moch Saelany Machfudz bahwa nantinya sarung batik akan dipakai sebagai baju wajib bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap hari Jumat pekan terakhir.
“Selain memperingati hari jadi ke-112 nantinya ASN akan diwajibkan mengenakan sarung batik saat melayani masyarakat sebulan sekali,” ujarnya.(6)