KENDAL – Banjir bandang yang terjadi di Kaliwungu dan Kaliwungu Selatan yang menyebabkan belasan rumah roboh dan puluhan lainya rusak ringan hingga sedang diduga sebagai dampak pembangunan jalan tol yang melintasi daerah tersebut. Di Desa Protomulyo sedikitnya tujuh rumah roboh dan 155 rusak ringan, semantara di Dukuh Gelung Desa Megelung terdapat 13 rusak parah dan belasan lainya rusak ringan.
Sugiono warga Protomulyo mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Protomulyo dan Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan yang terparah terjadi dalam kurun waktu belasan tahun terakhir. Dikatakan, semenjak adanya pembangunan jalan tol, jika hujan turun apalagi hujan lebat dua desa ini sering mengalami banjir karena saluran irigasi yang biasanya untuk memecah aliran air sudah tertutup oleh jalan tol tersebut.”Akibat banjir bandang, sebagian besar warga mengalami kerugian materiil yang tidak sedikit karena banyak perabotan rumah tangga yang rusak selain juga rumah mereka. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Kepala Desa Protomulyo, Jumarno menegaskan, pengelola tol bisa memberikan solusi dari kasus banjir bandang yang merugikan warganya karena jika tidak setiap hujan turun warga merasa was- was karena takut rumahnya diterjang banjir bandang lagi.”Pengelola tol harus memberikan solusi terkait masalah ini,” ujarnya.
Agus Khozim Humas Waskita Pembangunan jalan tol saat dimintai keterangan terkait komentar masyarakat Magelung dan Protomulyo yang menyebutkan banjir bandang akibat pembangunan jalan tol menyebutkan, banjir tersebut disebabkan bahyak faktor diantaranya faktor alam yaitu volume hujan yang sangat lebat di daerah Kendal atas tepatnya daerah Boja dan Mijen namu. resapan air di daerah itu kurang karena lahan yg gundul dibikin perumahan. “Sehingga air mengalir begitu deras ke arah bawah,” ujarnya.
Dikatakan, terkait dengan Waskita, pihaknya mengaku sudah berupaya membikin saluran yg terbaik sudah berkomunikasi dengan PUPR dan PSDA, waskita juga sudah membikin saluran guna menanggulangi banjir.”Tapi karena kiriman air dari Kendal atas yang sangat deras dan tidak ada resapan untuk air hujan,” ujarnya.