KENDAL – Maksum (35) warga Dusun Tlangu RT 04 RW 03, yang mengalami gangguan jiwa, tega membunuh ayah kandungannya, Mahdum (58) yang sedang tidur di ruang keluarga menggunakan kapak, Jumat (09/07/21) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB. Setelah memukul ayahnya pakai kapak, pelaku berpura-pura memeluk korban sambil menangis. Istri korban yang juga ibu pelaku, Ngainah (55) menjerit setelah mendengar suara korban yang merintis kesakitan.”Melihat kondisi suami bersimbah darah saya berteriak meminta tolong dan warga sekitar berdatangan ke rumah untuk membantu. Sementara pelaku justru pergi ke kamar dan mengunci diri,” ujarnya.
Selanjutnya anak-anak korban dihubungi dan sebagian menghubungi polisi yang lokasinya hanya berjarak 500 M dari rumah korban. Anak korban yang juga kembaran pelaku, Makmum (35) mengaku ditelpon tetangga kalau ayahnya dibunuh kembaranya. Dirinya langsung bergegas ke rumah korban untuk menolong ayahnya.”Saat saya di lokasi, sudah banyak tetangga di halaman rumah dan Polisi juga segera datang membantu mengangkat korban untuk dibawa ke Puskesmas Sukorejo. Tapi di jalan, Bapak sudah meninggal dan tadi pagi langsung dikebumikan,” ujarnya.
Sementara pelaku, yang masih di dalam kamar akhirnya dikepung puluhan warga dan polisi untuk diamankan, karena khawatir pelaku kabur sambil membawa senjata tajam.”pelaku yang akhirnya diamankan, malah membawa Al Quran dan mengelak dituduh melakukan pembunuhan.”Dia malah meninggal saya yang melakukan,” kata Makmum.
Dijelaskan, pelaku memang sudah 3 kali keluar masuk rumah sakit jiwa. Terakhir pelaku keluar dari rumah sakit jiwa setahun yang lalu.”Saat ini pelaku sudah di amankan di Polsek Sukorejo,” katanya.
Wakapolsek Sukorejo Iptu Sugeng SH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya yang mendapatkan laporan warga langsung ke rumah korban dan ikut menolongnya. Namun nahas korban meninggal saat perjalanan ke Puskesmas Sukorejo”Pelaku sudah diamankan di Mapolsek Sukorejo dan sejumlah saksi dimintai keterangan. Nantinya pelaku akan dibawa ke Mapolres Kendal untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Iptu Sugeng. (AU/01)
