KENDAL – Sebanyak 143 Desa-Kelurahan dari 10 Kecamatan di Kabupaten Kendal, siap menuju Desa Bersinar (Desa Bersih Narkoba). Hal tersebut disampaikan Kepala BNNK Kendal, Anna Setiawati SSos MM saat jumpa pers dalam rangka Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di Kantor BNNK Kendal, Senin (28/06/21).”Sudah ada 143 desa dari 10 Kecamatan yang siap menuju Desa Bersinar,” ujar Anna.
Dikatakan, untuk menuju Desa Bersinar ada tiga program pokok yang dilaksanakan meliputi pencegahan, rehabilitasi dan pemberantasan. Untuk program pencegahan saat ini diluncurkan program Ketahanan Keluarga dimana akan diambil sampel dengan mengumpulkan orang tua dan anak dan akan diberi pengarahan secara khusus terkait bahaya narkoba.”Harapanya mereka akan menjadi agen BNNK Kendal untuk mensosialisasikan bahaya narkoba kepada para tetangga,” katanya.
Diharapkan dengan adanya Ketahanan Keluarga akan terjalin komunikasi harmonis antara orang tua dan anak terutama dalam mencegah peredaran gelap narkoba.
Dijelaksan, BNNK Kendal juga berhasil masuk 30 besar dalam Festival Pembuatan film pendek memerangi peredaran gelap narkoba yang diikuti 1337 peserta Se-Indonesia.”Alhamdulillah kami masuk 30 besar, semoga kami bisa keluar menjadi salah satu juara,” doanya.
Ditambahkan, peringatan HANI tahu ini berada di tengah pandemi Covid-19 dipimpin Wapres di Jakarta secara daring dan diikuti BNN Provinsi dan Kabupaten Se-Indonesia. Untuk di Kendal menghadirkan penggiat anti narkoba diikuti Forkompinda dan 20 camat secara daring.
Reza Amien Nugroho SH,
Sub Koordinator Sie Pemberantasan BNNK Kendal mengatakan, Tim Assismen Terpadu dalam semester pertama sudah menangani 8 kasus dengan 8 tersangka yang diajukan dari Polres Kendal saat ini proses hukum tetap berjalan.”Setelah ada vonis mereka akan menjalani perawatan jalan klinik Bina Waras Kendal,” katanya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan beredarnya narkoba jenis baru yang dikemas aneka ragam. Sapto Nugroho SSN mengatakan, saat ini program unggulan BNN yaitu Ketahanan Keluarga menuju desa bersinar. Dalam pelayanan dan penanganan P4GN, akan dipilih 10 Keluarga dan dilakukan intervensi 4 kali. Akhir kegiatan dilakukan pengukuran quesioner bagian dari indek ketahanan diri remaja dan keluarga sehingga terakumulasi seluruh Indonesia.”Dengan terwujudnya ketahanan keluarga makan akan terwujud Desa Bersinar dan puncaknya Indonesia Bersinar,” jelasnya. (AU/01)
