KENDAL – Memperingati Hari Nelayan Nasional, jajaran DPW PKS Jawa Tengah mengunjungi TPI dan Pasar Ikan di Tawang, Rowosari Kendal. Dalam kesempatan itu H Muhamad Haris, Ketua DPW PKS Jateng, Ir Joko Trisusilo, Ketua Bidang Tani Ternak dengan didampingi Ida Nurul Farida anggota DPRD Provinsi, H Sulistyo Aribowo dan H Rubiyanto, DPRD Kabupaten meninjau proses pelelangan ikan di TPI Tawang, Jumat (16/04/21). Selain itu rombongan juga berkesempatan membeli produk ikan di pasar ikan.
Selanjutnya rombongan bertolak ke Dusun Tegalrejo Desa Rowosari Kecamatan Rowosari dengan naik perahu penyeberangan. Di dusun tersebut rombongan melakukan dialog bersama warga nelayan setempat.”Kami dari DPW PKS Jateng memusatkan kegiatan Hari Tani Nelayan ini di desa Rowosari” tutur Muhamad Haris.
Dikatakan, karena keberadaan nelayan merupakan salah satu ujung tombak ketahanan pangan negeri ini. Indonesia sebagai negara maritim, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan nasib mereka.” Wong lagunya aja Nenek ku orang pelaut, untuk itu kami jajaran PKS bersama rombongan Anggota Dewannya, saat ini hadir di kampung nelayan ini pengen mendengarkan aspirasi dan keluhan langsung dari masyarakat. Bahkan saya maklumatkan langsung, bagi anggota dewan PKS. Catat dan perjuangkan aspirasi nelayan. Hukumnya wajib,” tegas Muhamad Haris.
Rombongan PKS, juga memberikan bantuan sembako dan alat ibadah bagi warga nelayan.”Di bulan berkah Ramadhan ini kami tetap berkomitmen melakukan aksi PKS Peduli. Kali ini teruntuk nelayan. Jangan dilihat dari besar dan banyaknya jumlah, tetapi ini sebagai bentuk kepedulian PKS kepada nelayan,” terang Muhamad Haris.
Sementara itu Ir Joko Trisusilo, Ketua Bidang Tani Ternak nelayan menyampaikan bahwa Peringatan Hari Nelayan ini merupakan bentuk komitmen kepedulian PKS kepada Nelayan.”Mereka itu pilar bagi ketahanan pangan.maka wajib untuk diperhatikan,” terang Joko Trisusilo. Peringatan ini salah satu titik saja dari rangkaian hari nelayan dalam tajuk “1000 Titik Bersama Nelayan”.
Sementara itu Ashuri Ketua RT setempat sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut.”PKS memang peduli dengan nasib nelayan,” terangnya.
Beberapa keluhan nelayan juga muncul diantaranya soal ketersediaan BBM bersubsidi bagi nelayan yang sangat minim. Selain itu juga akses jembatan penyebrangan.”Selama ini kami harus memutar ke Batang dulu kalau mau ke dusun kami. Memakan waktu 30 menit. Padahal kami warga Kendal,” keluh Kuncoro tokoh nelayan setempat. (AU/01)
