KENDAL – Pandemi virus corona berdampak luas pada semua sektor, paling parah terkena dampaknya yaitu sektor pariwisata. Tidak terkecuali PT WSI atau Pantai Cahaya, selama tiga bulan tutup sejak 25 Maret 2020, hari ini Jumat (26/06/2020) resmi buka lagi.
Hal tetsebut disampaikan Muhammad Iqbal, Manager Operasional Pantai Cahaya kepada sejumlah wartawan di Kantor PT WSI, Jumat (26/06/2020).”Kami dari managemen PT WSI menginformasikan perhari ini sudah buka lagi srtelah hampir tiga bulan tutup karena pandemi virus corona,” ujarnya.
Iqbal mengatakan, sesuai dengan aturan pemerintah dibukanya kembali Pantai Cahaya dengan SOP sesuai protokoler kesehatan. Dikatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakulan simulasi operasional masuk obyek wisata sesuai dengan standar penanganan covid 19 bersama Koramil dan Puskesmas Rowosari.”Kami juga sudah membentuk tim tanggap covid yang dikoordinir Pak Musyafak,” ujarnya.
Tiket Rp 25 Ribu dan Rp 10 Ribu
Dijelaskan dengan dibukanya kembali Pantai Cahaya juga disertai penyesuaian harga tiket yaotu sekarang menjasi Rp 25 ribu. Meski hanya Rp 25 ribu tapi pengunjung sudah bisa menyaksikan atraksi lumba-lumba gratis.”Namun untuk kolam renang sementara masih ditutup, hal itu untuk mencegah penularan covid 19,” jelasnya.
Sementara bagi pengunjung yang ingin menyakaikan Sun Set tiket masuknya hanya Rp 10 ribu dengan ketentuan bisa masuk diatas jam 16.00 WIB sore. Sementara itu Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Kendal, Kardiyantomo mengatakan pelaku wisata di Kabupaten Kendal memang sangat terdampak akibat pandemi corona. Dikatakan saat ini pihaknya memang meng agendakan melakukan simulasi operasional obyek wisata agar segera dibuka. Namun saat koordinasi dengan gugus tugas covid 19 diminta hati-hati karena kasus covid di Jateng terutama Kendal selalu naik dan saat ini dinyatakan sebagai zona merah.”Kami akan mengadakan simulasi di Curug Sewu minggu depan, kemungkinan Juli semua obyek wisata di Kend bisa buka ikut daerah lain sudah mulai bua tentu dengan standar protokoler kesehatan yang sangat ketat,” ujarnya. (AU/01)
