KENDAL – Rasulullah Muhammad SAW merupakan teladan terbaik bagi umat Islam. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Kendal Masrur Maskur saat ceramah mengisi pengajian umum di masjid Al Akbar Desa Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal, Selasa (20/11/2018) malam.
Maulid merupakan kelahiran Nabi sedang Maulud Nabi berarti sebuah kelahiran seorang Nabi dijelaskan Masrur untuk dijadikan khasanah ilmu bagi seorang muslim.
“Kalau kita peringati Maulid Nabi Berarti yang kita peringati tanggal kelahiran Nabi, Namun kalau kita peringati Maulud Nabi maka yang kita peringati adalah moment kelahiran dari sosok seorang nabi, ya tidak apa-apa karena ini hanya sebagai pengertian bagi kita saja,” ujar Masrur.
Pengajian umum di masjid Al Akbar yang berjalan meriah tersebut dihadiri oleh segenap masyarakat cepiring, nampak pula perwakilan direksi dari PT IGN yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Dalam ceramahnya Masrur juga menceritakan bahwa ratusan tahun sebelum lahirnya Rosulullah, Nabi Isa pernah disangka sebagai nabi akhir zaman karena sifatnya yang penuh kasih sayang.
“Namun Nabi Isa malah menyampaikan kepada kaumnya bahwa besuk akan datang seorang Nabi akhiruzaman yang yang penuh kasih sayang, sempurna ahlaknya dan lebih dekat tempatnya disisi Allah daripada Nabi-nabi yang lain,” katanya.
Dikatakan Masrur, Nabi yang disebutkan Isa adalah Rosulullah yang selama ini jadi panutan dan suritauladan bagi kita semua.
Sementara itu, sebelum Masur memberikan ceramah, Rahmad Dakwah seorang penggagas berdirinya masjid Al Akbar juga memberikan sambutan mewakili dari pengurus masjid. Dalam isi sambutannya Rahmad menyampaikan kondisi yang terjadi pada saat sekarang, dimana umat muslim yang menjadi mayoritas jangan sampai mudah diadu domba.
“Dulu Rosulullah pernah menjelaskan bahwa kondisi umat diakhir zaman itu mudah bercerai berai dan diadu domba, semua itu karena disebabkan cinta dunia yang berlebihan dan lupa akan kematian,” ucapnya.
Diakhir sambutan, Rahmad mengajak umat muslim khususnya warga di Cepiring agar senantiasa bersatu padu jangan mudah diadu domba.
“Kiblat kita sama, asal kita dari desa yang sama sudah sepatutnya bagi kita untuk berbendera yang sama, bendera merah putih, bendera milik NKRI,” pungkasnya.(AG/01)
