
KENDAL – Beberapa hari lalu nama Kabupaten Kendal menjadi harum berkat Nur Humam, asal Desa Peron, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Pasalnya dia berhasil merebut medali One Pride kategori kelas 61, 2 Kg, di pertandingan Mixed Martial Arts (MMA) atau dikenal dengan seni bela diri campuran, yang diselenggarakan oleh salah satu televisi nasional.
Laki-laki kelahiran Kendal, 19 Oktober 1996, ternyata sudah dua kali juara di MMA dan beberapa kali di tingkat kabupaten dan Provinsi dengan kategori yang berbeda. Sayangnya, setiap kali laga dia harus menanggung akomodasi secara pribadi.
Dia mengaku belajar bela diri sejak duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Lalu dia belajar di Sasan Naga Ulung di Genuk, Mijen, Semarang. Berangkat dari keluarga yang kurang mampu, akhirnya dia hanya tamat di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun fokus di karir untuk mendalami wushu, muaytai dan sejumlah bela diri lain.
Mengetahui cerita tentang Humam, Mirna Annisa selaku Bupati Kendal dengan respon yang baik mengundang secara pribadi ke ruang kerjanya untuk memberikan support dan apresiasi, “Saya berharap atlet-atlet berprestasi agar mengangkat nama baik Kabupaten Kendal. Semoga terus berprestasi dan menjadi contoh bagi generasi mendatang” ungkapnya kepada suarakeadilan.net, Senin (03/09/2018).
Hadir Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal Tavip Purnomo mendampingi Humam. Disporapar akan support dan melakukan evaluasi terlebih dahulu, “Nanti kita evaluasi, kita pikirkan karena sampai saat ini belum ada Sasana Club yang ada di Kendal” ujarnya.
Sugiyono, Kades Desa Peron mengaku, dirinya merasa bangga karena ada salah satu warganya yang berjasa menjadi Atlet Nasional dan menjadi bibit baru yang mengharumkan Desanya.”Tentu kami bangga warga kami sekaranrg menjadi atlet nasional,” katanya.
Berkat kegigihan dalam berlatih, akhirnya Humam menuai hasil. Dia sekarang hijrah ke Jakarta untuk mengasah kemampuan serta mengajarkan ilmunya di salah satu Sasana disana. Dirinya berpesan kepada para kawula muda khusunya di Kabupaten Kendal, “Jangan berhenti untuk belajar, berkarya, mengembangkan diri apa yang menjadi hobi. Apapun hobinya jika ditekuni akan merubah hasil”, pesan Humam. (AR/07).
Mohon maaf min.. Setiap kali saya membaca suara keadilan, penulisan koq pasti ada yang salah penulisan huruf ya. Mohon di koreksi dulu.
terima kasih atas perhatiannya, akan menjadi peratian kami juga untuk selalu berbenah diri.