DEMAK – Perkumpulan Keluarga Besar Ahli Waris Sunan Kalijaga menyelenggarakan serangkaian acara penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.
Acara yang dilaksakan pada Selasa sampai dengan Rabu (22-23/8/2018) memiliki serangkaian acara. Di antaranya acara ancakan yang dilaksanakan di Pandopo Notobroton Kelurahan Kadilangu Demak.
Raden Yoyok S Prano Pranowo, selaku ketua panitia penyelenggara penjamasan menyampaikan ancakan merupakan bentuk penyajian kraton Demak kepada rakyat.
“Rakyat yang dalam istilah dulu adalah kawula alit kita jamu dengan makan. Makan dihidangkan dalam ancakan,” tuturnya.
Adapun ancakan adalah anyaman bambu. Dalam hal ini nasi dihidangkan di atas daun jati dan ancaan atau anyaman yang kemudian menjadi rebutan pengunjung untuk bisa mendapatkan nasi yang diyakini mendapatkan keberkahan.
Mereka yang datang, lanjut Raden Yoyok, berebut mendapatkan nasi yang telah didoakan bersama itu agar berharap mendapatkan berkah.
“Ini merupakan tradisi. Mereka meyakini ada keberkahan di sana. Menjadi wasilah berkah dari kanjeng Sunan Kalijaga. Jangan sampai disalah artikan sebagai syirik. Kita menjaga tradisi menjamu rakyat,” pungkas Raden Yoyok.
Sementara serangkain acara puncak penjamasan dilaksanakan Rabu pagi (23/8/2018) di pandopo Notroboton dan makam Kadilangu. (FZ/2)
