KENDAL – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Jawa Tengah selenggarakan seleksi calon mahasiswa baru angkatan pertama tahun 2018 / 2019, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, Senin (30/07/2018) bertempat di Pendopo Kabupaten Kendal.
Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu Kendal, membuka 3 jurusan yaitu jurusan Teknik industri, Design Furniture dan Manageman Industri.
Seleksi diikuti oleh 330 peserta. Untuk angkatan pertama tahun 2018/2019, hanya menerima 90 mahasiswa.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kejari Kendal serta Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kendal, Drs Muryono.
Test seleksi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Drs. Agus Rifai, M.Pd mewakili Bupati Kendal yang berhalangan hadir karena ada acara yang bersamaan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Agus Rifai mengharapkan agar seleksi calon mahasiswa Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu Kendal tersebut benar-benar dapat menyeleksi calon mahasiswa yang terbaik.
“Selama menempuh pendidikan di Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu Kendal, mahasiswa tidak hanya diberikan pembekalan kemampuan industri, akan tetapi para mahasiswa juga akan mendapatkan pendidikan karakter sehingga terbentuk sumber daya manusia yang unggul dan siap bekerja,” kata Agus Rifai.
Sementara itu, Rektor Politeknik Industri Furnitur Dan Pengolahan Kayu Kendal, Tri Ernawati, M.Si dalam kata pengantarnya mengatakan bahwa Kabupaten Kendal memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar berupa potensi perkayuan.
Dia menjelaskan, lembaga pendidikan politeknik yang dipimpinnya didirikan oleh Kementerian Perindustrian RI bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia di bidang furniture dan pengolahan kayu.
Lembaga pendidikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal yang berada di kompleks Kawasan Industri Kendal (KIK) Kaliwungu telah menjalin kerja sama dengan kalangan industri untuk menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan baik di tingkat menengah maupun atas.
Setelah lulus pendidikan di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal para lulusan politeknik tersebut langsung dapat bekerja.
“Patut disayangkan jika kekayaan sumber daya tersebut diambil oleh fihak asing karena kurangnya kemampuan sumber daya manusia kita,” pungkasTri Ernawati. (ADP/09)
