BATANG – Jembatan gantung berusia ratusan tahun yang menjadi penghubung Dukuh Kemploko Desa Kambangan Kecamatan Blado dengan Dukuh Tampingan Desa Tombo Kecamatan Bandar, Selasa sore (13/2/2018) roboh tertimpa pohon Beringin. Akibatnya akses warga kedua desa terputus terutama untuk Pelajar MTS Agung Iman Desa Tombo yang biasa melewati jembatan tersebut untuk bersekolah.
Maryadi, warga sekitar mengatakan, jembatan ini merupakan satu-satunya akses warga sekitar terutama warga di dua dukuh yaitu Dukuh Kemploko Desa Kambangan Kecamatan Blado dengan Dukuh Tampingan Desa Tombo Kecamatan Bandar. Dengan robohnya jembatan gantung itu akibat tertimpa pohon menyebabkan jembatan itu tidak bisa lagi dilintasi oleh warga.”Jembatan ini memang yang sudah berusia ratusan tahun, saat tertimpa pohon besar kondisinya rusak dan terbalik. Akibat peristiwa tersebut, masyarakat disekitar lokasi terisolir,” ujarnya.
Dikatakan, jembatan gantung atau yang dikenal warga dengan jembatan merah ini roboh akibat tertimpa sebuah pohon beringin berukuran besar. Akibatnya akses warga kedua desa terputus terutama untuk para pelajar madrasah tsnawiah aguung imam desa tombo yang biasa melewati jembatan tersebut untuk bersekolah.
Melihat kejadian tersebut, orang nomor satu di kabupaten Batang tersebut, langsung meninjau lokasi bencana. Bupati Batang Wihaji langsung memerintahkan jajaranya untuk segera melakukan penanganan awal dengan segera mengirimkan alat berat berupa crane dan sebagainya.
Wihaji menambahkan, jangan menjadi alasan untuk menghalangi para generasi penerus bangsa dalam belajar terhambat lantaran tidak bisa keluar kampung lantaran jembatanya terputus.”Harus dilakukan langkah cepat untuk menangani jembatan ini agar warga tidak terisolir terutama anak-anak harus bisa tetap sekolah,” ujarnya. 6)
