KENDAL – Sejumlah warga Desa Tanjungsari Kecamatan Rowosari menilai pengelolaan pamsimas selama ini kurang transparan. Untuk itu warga meminta pengelola terbuka dalam pengelolaan pamsimas. Salah seorang warga Giyono mengatakan, pengelolaan Pamsimas Desa Tanjungsari selama ini dinilai kurang transparan.”Pengelolaan Pamsimas harus transparan,” ujar Giyono, Selasa (12/03/2019).
Menindaklanjuti kecurigaan itu pengelola menggelar musyawarah dengan tokoh masyarakat dan pemerintah desa Tanjungsari. Penasehat program Pansimas, Purwadi menjelaskan, adanya laporan sebagian warga yang merasa tidak ada keterbukaan terkait menejemen Pamsimas, ditindaklanjuti dengan musyawarah. Disitu pengelola memaparkan semua pengelolaan secara transparan agar tidak ada saling curiga.”Rumor negatif yang beredar tentang pengelolaan Pamsimas, tidak benar adanya. Kami akan memaparkan disini biar semua biar jelas,” terangnya.
Dikatakan, program Pamsimas Desa Tanjungsari berdiri sejak 2008, masih merupakan program pemerintah pusat yang sifatnya lebih condong ke program sosial dan belum menjadi bagian dari BUMdes.”Setelah program ini berakhir pada 2020, kita akan menggabungkannya dalam BUMdes, sebagai usaha Profit Oriented,” tandasnya.
Kades tanjungsari HM Sugianto mengatakan, perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi. Dikatakan, program Pamsimas belum menjadi usaha yang berorientasi pada keuntungan hingga 2020.”Untuk lebih jelasnya silahkan meminta keterangan pengelola Pamsimas, sehingga tidak lagi muncul informasi yang salah,” katanya. (ZMR/01)
