KENDAL – Dinilai tidak bisa melindungi peternak, hingga berbulan-bulan kelimpungan. Sejumlah peternak ayam petelor yang tergabung daIam Pinsar Jateng, menuntut Presiden Jokowi mencopot Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen PKH Ir Nasrullah MSc. Aksi dilakukan usai rapat akbar peternak Jateng dan Pernyataan sikap di Gudang Jagung, Sukorejo, Rabu (16/02/22).
Salah satu peserta aksi, Hendi R dari Temanggung mengatakan sudah berbulan-bulan harga pakan ayam dan turunnya harga telur ayam sehingga membuat peternak kecil semakin kelimpungan.”Sudah berbulan-bulan kami kesulitan tapi Mentan dan Dirjen PKH tidak bisa melindungi kami dan seolah semua baik-baik saja. Karena tidak bisa melindungi kami, maka kami meminta Presiden Joko Widodo agar mereka dicopot,” katanya.
Ketua Pinsar Jateng H Suwardi mengatakan dalam kesempatan itu pihaknya melakukan rapat dan pernyataan sikap Peternak Layer UMKM Se-Jawa Tengah yaitu turunkan harga pakan, naikan harga telur, batasi budidaya menengah atas/afkir dini 70 minggu 10%. Selanjutnya cutting PS Layer naupun broiler, menolak SE cuting HE secara terus menerus, kembalikan hak budidaya kepada UMKM dan mandiri, ganti Mentan dan copot Dirjen PKH.”Kalau tuntutan kami tidak segera dipenuhi, kami siap untuk Demo ke istana dengan 5000 peserta,” tegasnya.
Dikatakan, saat ini harga telur ditingkat peternak sudah mulai naik Rp 17.500 per kilogram dibandingkan Minggu lalu yang dikisaran Rp 15.500-16.000 per kilogramnya. Padahal HPP (Harga Pokok Produksi) dengan kondisi harga pakan naik adalah Rp 23.000. Dari HPP yang sekian tersebut peternak menjual telur Rp 16.000 sudah merugi Rp 7.000 dalam setiap kilogramnya.”Pemerintah harus melek agar tahu bahwa rakyatnya sedang kesusahan. Banyak kandang saat ini tak ada isinya dan peternak banyak hutangnya,” tandasnya.
Saat demo sejumlah sepanduk dibentangkan para peserta saat menggelar aksi tersebut. Dari pantauan di lokasi, spanduk yang dibentangkan peserta aksi bertuliskan permintaan kepada Presiden Joko Widodo. ‘Kami Minta Kepres Pak Presiden, Pabrik Untung Rakyat Buntung, Mana Keadilan bagi Peternak Rakyat, Turunkan Harga Pakan’. (AU/01