KENDAL – Puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah memadati Lapangan Desa Sambongsari Kecamatan Weleri, Rabu (29/08/2018) malam. Mereka mengikuti sinau atau belajar bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng. Sinau bareng Cak Nun sapaan MH Ainun Najib dihadiri berbagai kalangan, bahkan tidak hanya dihadiri umat Islam tapi sejumlah pendeta dan etnis Tionghoa Weleri juga ikut memeriahkan acara tersebut.
Ketua Panitia yang juga Kades Weleri Kiswoyo SE mengatakan, acara sinau bareng Cak Nun merupakan gawe Paguyuban Kades Kecamatan Weleri bersama seluruh elemen masyarakat Weleri baik pemuda dan berbagai elemen agama dan etnis di Weleri.”Kegiatan ini untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73 dan HUT Kabupaten Kendal ke-413,” jelasnya.
Dikatakan, kegiatan ini sebagai wujud persatuan dalam perbedaan masyarakat Weleri sehingga keragaman yang baik itu harus dijaga dan dilestarikan. Sedangkan Cak Nun mengatakan, Indonesia harus belajar tentang menghormati perbedaan dan keberagaman dari Weleri. Dikatakan, bahkan seharusnya Weleri bahkan Kendal harus bangga dan berani menyebut dirinya sebagai Serambi Madinah.”Di Weleri masyarakatnya sangat menghormati satu sama lain, jadi Antasari disebut Serambi Madinah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Cak anun juga mengajaknya seluruh jamaah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa meski suku agama dan ras berbeda. Dirinya berharap jamaah tidak mudah diadu domba dan terpecah di tahun politik.”Beda pilihan biasa yang penting tetap bersatu, menjaga keutuhan NKRI,” jelasnya.
Untuk meningkatkan nasionalisme dan persatuan Cak Nun mengajaknya semua jamaah untuk berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri sesaat setelah acara dimulai.(AU/01)